Kemenag Usul Biaya Haji 2023 Naik, Tapi 108.000 Calon Jemaah Ternyata Belum Lunas, Bisa Batal?
Ekonomi dan bisnis | 27 Januari 2023, 13:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan, dari 221.000 calon haji 2023, ada sekitar 108.000 orang yang belum melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).
Hal itu ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
"Dari angka (221.000 orang) ini yang belum lunas 108.000 (calon anggota jamaah haji)," kata Hilman seperti dikutip dari Antara.
Dari total 221.000 calon Jemaah haji 2023, ada 203.000 orang yang merupakan jamaah haji reguler. Mereka terdiri atas tiga kelompok, yaitu kelompok yang sudah lunas tahun 2020 tapi tidak bisa berangkat karena pandemi COVID-19.
Baca Juga: Tiket Pesawat Jemaah Haji Rp33,9 Juta, DPR Minta Garuda Turunkan Harga
Lalu calon haji yang menjadi cadangan pada penyelenggaraan ibadah haji 2022 dan terakhir calon haji yang baru akan melunasi. Jika Bipih atau biaya haji yang ditanggung Jemaah jadi naik hingga Rp69 juta, mungkin saja ada banyak calon Jemaah yang membatalkan keberangkatannya.
Oleh karena itu, Kemenag masih terus berkoordinasi dengan Komisi VIII DPR. Terutama terkait persentase pembagian biaya haji, dimana dalam usulan terakhir 70 persen biaya akan ditanggung Jemaah dan 30 persen ditanggung dana manfaat. Perihal skema pembiayaan 70 persen dari Bipih dan 30 persen dari nilai manfaat, dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Ia berharap, pemerintah dan DPR dapat mencari titik temu untuk penyesuaian harga yang lebih proporsional.
"Dengan nilai yang kemarin dibebankan kepada masyarakat itu adalah Rp69.193.733,60," ujar Hilman.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara, Kompas TV