> >

Kenaikan Harga Kedelai Belum Teratasi, Mendag: Harusnya Impor Masuk Desember tapi Terlambat

Ekonomi dan bisnis | 19 Desember 2022, 21:08 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas). Pemerintah belum dapat mengatasi tingginya harga kedelai karena keterlambatan masuknya kedelai impor yang harusnya sudah ada pada Desember ini. (Sumber: KOMPAS/REGINA RUKMORINI)

Saat ini, lanjut dia, permintaan telur di pasaran meningkat karena menjelang Natal dan banyak orang yang membuat kue.

“Kan banyak orang yang bikin kue. Permintaannya naik, sehingga harganya yang harusnya Rp27.000 sampai Rp29.000 sekarang sudah Rp31.000,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya bersama Mendagri dan kementerian lain melakukan rapat dengan pemerintah daerah.

Jika kenaikan harga telur sudah lebih dari 5 persen, kata Zulkifli, biaya transportasinya akan dibantu oleh pemerintah.

“Agar harganya tidak lebih dari 31 atau 32 ribu itu. Jadi transport kalau ambil dari Jawa atau Kalimantan ongkosnya ditanggung.”

Mengenai harga ayam, Zulkifli menyebut masih stabil, tetapi harga beras justru mulai naik.

“Nah kemudian yang naik itu beras, beras sudah masuk kemarin Rp200 ribu, langsung operasi pasar, dari Bulog dijamin harga Rp9.450, di mana pun ada terus barangnya.”

Baca Juga: Harga Ayam, Telur dan Beras Melonjak Naik Menjelang Nataru

Selain beras, Zulkifli menyebut kenaikan harga juga terjadi pada sayur mayur, karena kebutuhan sayur meningkat menjelang Natal dan tahun baru.

“Yang terakhir, sayur mayur, karena kebutuhan sayur meningkat Nataru, maka harganya juga naik. Tapi ini musiman, ini risiko naik kira-kira 5 persen, tidak apa apa.”

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU