Lagi Diterpa Badai PHK, Kenaikan Gaji Startup Tetap Tertinggi di 2023
Ekonomi dan bisnis | 15 Desember 2022, 09:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Industri emerging tech menjadi salah satu industri yang diprediksi mengalami kenaikan gaji tertinggi pada 2023, dibanding jenis industri lainnya. Mercer Career Products Manager for Indonesia Yosef Budiman menyatakan, kenaikan gaji pada industri emerging tech diprediksi naik 8,2 persen.
Namun, kenaikan itu masih lebih rendah dibanding tahun 2022 yang menyentuh 9,3 persen. Mengutip Kompas.id, Kamis (15/12/2022),industri emerging tech yang dibahas oleh tim Mercer merupakan industri yang bersifat seperti startup atau perusahaan rintisan bidang teknologi.
”Emerging tech memang akan tetap bertumbuh, tetapi pertumbuhannya akan melambat. Terutama bagi mereka yang capital intensive dan masih mengandalkan modal dari investor luar. Saat terjadi kenaikan inflasi, terjadi juga kenaikan suku bunga yang membuat investor mungkin akan mencari aset-aset yang bersifat lebih stabil,” kata Yosef.
Selama ini, perusahaan teknologi memang dikenal memberikan gaji yang tinggi kepada pegawainya. Namun, kini perusahaan teknologi akan mulai memikirkan untuk menghasilkan keuntungan. Investor menuntut mereka untuk menjadi perusahaan yang mandiri dan mampu menjaga pengeluarannya.
Baca Juga: Laksamana TNI Yudo Margono: Deddy Corbuzier Tidak Digaji tapi Dapat Tunjangan
Dalam surveinya terhadap 550 perusahaan, Mercer menyebut estimasi kenaikan di 2023 rata-rata sebesar 6,1 persen dengan berbagai jenis Industri. Hal ini didukung oleh adanya perbaikan dari segi ekonomi dan upaya perusahaan untuk turut menangani inflasi yang naik di berbagai negara.
Dari ratusan perusahaan itu, terdapat beberapa industri yang lebih stabil dibandingkan industri lainnya. Misalnya, industri yang harga sektor komoditasnya saat ini sedang baik, seperti industri pertambangan.
”Contohnya mining and mining services. Pada 2022 kenaikan gajinya di angka 5,7 persen. Tetapi, di tahun 2023 meningkat dengan estimasi 6,3 persen," ungkap Yosef.
Sementara itu, Mercer Market Leader Indonesia Astrid Suryapranata menyampaikan, perusahaan mesti mendapatkan karyawan dengan keahlian yang unik dan sesuai untuk membangun industri emerging tech. Sehingga perusahaan menawarkan gaji yang menarik untuk karyawan.
Baca Juga: Siap-Siap! Beli Mobil Listrik akan Dapat Insentif Rp80 Juta dan Motor Listrik Rp8 Juta
Di sisi lain, industri ini juga perlu mengatur pembiayaan karyawan.
”Keahlian yang dibutuhkan tetap cukup langka di pasar, sehingga hal tersebut yang perlu diatur perusahaan, yakni antara kenaikan gaji untuk menarik talent serta tetap mengatur pembiayaan karyawan dengan baik,” ucap Astrid.
Di sisi lain, meskipun industri emerging tech sedang mengurangi tenaga kerja, masih ada harapan bagi industri ini untuk maju perlahan. Hal ini dibuktikan dengan adanya program pengembangan teknologi web3 dan pertumbuhan populasi.
Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Potong Gaji Menterinya 20 Persen, demi Ekonomi Negara Pulih
Selain teknologi web3, ada industri otomotif yang didukung dengan pengembangan kendaraan listrik. Lalu, industri life sciences yang turut memasuki era digitalisasi, baik proses internal ataupun digital marketing.
Di Indonesia, Astrid menambahkan, ekspektasi peningkatan gaji ketika pindah perusahaan (turn over) secara keseluruhan pada industri tahun 2022 meningkat tipis di angka 8 persen. Adapun pada dua tahun sebelumnya, yakni di 2020 dan 2021, masing-masing berada di angka 6 persen dan 7 persen.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.id