Alasan Softbank Mundur dari Investor IKN, Bahlil: Untung Bagi Dia, Enggak Untung ke Negara
Ekonomi dan bisnis | 15 Desember 2022, 06:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan Softbank Group batal berinvestasi di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Bahlil, hal itu karena Indonesia menginginkan model investasi yang adil. Ia menyebut menjelaskan Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son memang pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ia pun mengaku pernah beberapa kali ikut melakukan pendekatan ke miliarder itu.
"Proposal yang ditawarkan, menurut kami, untung bagi dia, nggak untung ke negara. Dan kami nggak mau didikte," kata Bahlil seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/12/2022).
Tawaran yang disampaikan Softbank salah satunya adalah mereka menentukan internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian modal sendiri.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Jalan dari Bandara Sepinggan Balikpapan ke IKN Kelar Juni 2024
"Contoh nih ya, dia mau bangun, IRR ditentukan sendiri, nanti pemerintah tinggal sewa ke dia. Enggak fair dong, enggak cincai dong. Jadi kita mencari model investasi yang fair. Artinya yang investornya juga hidup tapi negara juga jangan dibuat berat. Win win," terangnya.
Ia menegaskan, tidak boleh pengusaha atau investor mengatur negara. Sejatinya pengusaha dan pemerintah saling membutuhkan.
"Itu yang dalam bahasa saya, nggak boleh pengusaha itu mengatur negara. Negara yang mengatur pengusaha, tapi juga negara nggak boleh semena-mena ke pengusaha. Nggak boleh, karena kita saling membutuhkan." ujarn Bahlil.
Namun ia optimistis, meski ditinggal Softbank, proyek IKN masih menarik minat banyak investor. Hingga saat ini, tercatat sudah ada sejumlah investor global yang berkomitmen untuk menanamkan modalnya di ibu kota baru.
"IKN itu investornya sudah ada, dari UEA, China, beberapa negara Eropa, Taiwan, Korea Selatan, itu ada," ucapnya.
Baca Juga: Pembangunan Kawasan Inti IKN Mulai Desember 2022, Bakal Ada Dayak Center Juga
Seperti diketahui, Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan infrastruktur dasar di IKN sejak awal September 2022 lalu. Di antaranya pembangunan jalan tol dan jalan nasional, penyediaan air baku, rumah untuk pekerja konstruksi IKN, serta penyiapan lahan siap bangun (land development).
Terkait dengan pertanyaan kemungkinan partisipasi investor, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan IKN, investor asing juga dapat terlibat misalnya untuk membangun rumah sakit, sekolah, pasar, dan infrastruktur lainnya.
Adapun Korea Selatan sudah menyatakan minat untuk berinvestasi Pada proyek air bersih di IKN.
Sedangkan Jepang, mengajukan surat kepada Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga untuk melakukan survei di IKN pada akhir November ini.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara