> >

Thailand dan Vietnam Lebih Dulu Subsidi Kendaraan Listrik, Luhut: Kita Jangan Sampai Kalah

Kebijakan | 14 Desember 2022, 09:03 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan)

Selain menghemat anggaran susbidi BBM, konversi ke motor listrik juga akan mengurangi polusi udara dari hasil gas buang.

Luhut menjanjikan sepeda motor listrik yang beredar di Indonesia akan memiliki kualitas yang bagus.

Baca Juga: Beli Motor Listrik Bakal Disubsidi Rp6,5 Juta, Ini Harga Motor Listrik Viar, Gesits, hingga Polytron

"Sekarang kita mau convert atau kita tukar engine (mesin) sepeda motor (fosil) dengan sepeda motor listrik dan itu bisa dilakukan dan sekarang sedang dipersiapkan motornya dibuat lebih bagus," tutur Luhut.

"Juga air quality di Jakarta pasti akan membaik karena tidak ada lagi asap-asap dari mobil transportasi, dari sepeda motor, dari mobil itu pasti berkurang. Buat kita akan lebih sehat. Kalau Anda punya asma itu akan lebih sehat. Jadi gunakanlah itu (kendaraan listrik)," ujarnya.

Sementara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, subsidi tidak hanya diberikan untuk motor listrik. Tapi juga untuk mobil dan angkutan umum dari konvensional ke berbasis listrik.

"Pemerintah terus menerus melakukan rapat tentang pengembangan mobil listrik ini. Bagaimana memikirkan tentang insentif agar Indonesia nanti jangan hanya menjadi market di kawasan Asia. Indonesia menuju kepada penyesuaian lingkungan itu," tutur Moeldoko beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 33.800 Kendaraan Listrik Sudah Mengaspal di RI, Targetnya 2 Juta Unit

Moeldoko mengatakan insentif memang diperlukan untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik. Thailand dan Vietnam telah menerapkan insentif bagi industri kendaraan listrik untuk mempercepat pertumbuhan kendaraan yang diklaim ramah lingkungan itu.

Bahkan, kata Moeldoko, besaran insentif tersebut sudah dirumuskan oleh jajaran pemerintah.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara, Kompas.com


TERBARU