Soal Rencana Impor Beras, Ganjar Minta Pemerintah Hati-hati: Pertimbangkan Jerih Payah Petani
Ekonomi dan bisnis | 13 Desember 2022, 16:26 WIB
SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta pemerintah untuk berhati-hati betul terkait perhitungan impor beras.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar menanggapi rencana pemerintah yang akan melakukan impor beras 200 ribu ton di akhir tahun 2022 untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Gubernur Jateng ini meminta pemerintah pusat pertimbangkan jerih payah para petani lokal. Dia juga menilai harus ada hitung-hitungan mengenai jadwal panen .
"Diakhir-akhir tahun semacam ini stok yang memang menurun, saya minta agar pusat memberikan informasi yang cukup komplit. Hitung juga ketika petani hari ini menanam, pertimbangkanlah jerih payah mereka," kata Ganjar, Selasa (13/12/12) seperti yang dilaporkan Jurnalis Kompas TV, Prahayuda Febrianto.
Perhitungan jadwal tanam dan panen, lanjut dia penting dilakukan agar tidak merusak harga beras hasil produksi petani dalam negeri.
"Jangan sampai nanti beras impor masuk, petani pas panen harga jatuh lagi," tegas dia.
Ditambah, kata dia, selama ini petani juga kesulitan mengakses pupuk karena karena subsidinya tidak bisa seratus persen, serta harga obat-obatan tanaman yang juga melonjak.
"Kalau kemudian hasil panennya tidak terbeli dengan harga yang wajar itu artinya seluruh biaya produksi plus keuntungan yang diterima maka petani merugi hari ini," imbuhnya.
Merujuk pada hal tersebut, Ganjar mendorong pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakannya. Menurutnya, lebih baik pemerintah menghitung ulang ketersediaan atau stok beras yang ada.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Keberatan jika Beras Impor Dijual ke Pasaran: Merugikan Petani
"Hati-hati betul dengan data yang baik agar dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, termasuk Badan Pangan Nasional mereka menghitung dan memberikan informasi itu kepada masyarakat," ucapnya.
Disinggung terkait stok beras di Jateng, Ganjar menuturkan hingga saat ini masih aman, pihaknya pun akan terus memantau stok beras di wilayahnya itu.
"Kita masih aman sampai hari ini. Kita pantau. Tapi karena hitung-hitungan matematikanya itu stoknya berada di bawah, mungkin pemerintah punya perhitungan terkait dengan kekhawatiran terjadi bencana atau sebagainya. Maka menurut saya, hitung dengan baik, terbuka kepada publik agar publik tidak curiga," kata dia.
"Saya lebih setuju sebenarnya bisa menjamin mereka, petani ini untuk dijamin harga jualnya sehingga Bulog bisa dikasih kapasitas yang lebih besar dan kemudian petani bisa mendapat keuntungan yang wajar," ujar Ganjar.
Saat ditanya apakah Pemprov Jateng sempat dihubungi dan dimintai pendapat soal rencana impor beras, Ganjar mengatakan tidak ada komunikasi ihwal hal tersebut.
"Nggak pernah. Jadi saya justru telepon Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Badan Pangan," katanya.
Baca Juga: Data Stok Beras Bulog dan Kementan Berbeda, DPR Minta Wacana Impor Beras Disetop
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV