Anggota DPR: Wacana Subsidi Motor Listrik Hanya Menguntungkan Pengusaha
Kebijakan | 2 Desember 2022, 09:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menilai, wacana pemberian subsidi pembelian motor dan mobil listrik terlalu mengada-ada. Ia mengatakan, wacana itu hanya akan menguntungkan pihak pengusaha. Sedangkan masyarakat kecil tidak mendapat keuntungan apa-apa.
Politisi PKS itu meminta pemerintah jangan terlalu banyak obral janji soal subsidi kendaraan listrik, mengingat anggaran negara sedang tidak baik-baik saja.
Mulyanto menilai, pemerintah sebaiknya mensubsidi hal lain yang lebih penting, daripada mensubsidi pembelian motor dan mobil listrik.
"Daripada mensubsidi pembelian motor dan mobil listrik lebih baik Pemerintah fokus membangun ekosistem green energy. Termasuk mensubsidi penyediaan sarana dan prasarana umum berbasis green energy," kata Mulyanto dalam siaran persnya, Kamis (1/12/2022).
Baca Juga: Beli Motor Listrik Bakal Disubsidi Rp6,5 Juta, Ini Harga Motor Listrik Viar, Gesits, hingga Polytron
"Agar masyakat luas dapat menikmati fasilitas tersebut secara bersama-sama. Kalau subsidi pembelian motor dan mobil listrik hanya orang mampu yang bisa menikmati," ujarnya.
Ia menyampaikan, wacana subsidi tersebut tidak relevan dengan tujuan utama pemasyarakatan penggunaan green energy. Pemberian subsidi pembelian motor dan mobil listrik pada saat infrastrukturnya belum siap justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Sekurang-kurangnya akan menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat. Pemerintah bukannya mensubsidi masyarakat kecil malah mensubsidi kalangan mampu dan pengusaha. Ini kan ironis," ujar Mulyanto.
Harga motor listrik memang lebih mahal dibanding motor BBM. Harganya yang mencapai puluhan juta rupiah, tentu hanya bisa dijangkau oleh masyarakat mampu.
Baca Juga: Siapkan Subsidi Rp6,5 Juta/Unit, Luhut Dorong Masyarakat Beli Motor Listrik
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemberian subsidi motor listrik bertujuan untuk menghemat anggaran negara dari subsidi BBM.
"Makanya segera ini sekarang mobil listrik kita luncurkan dengan subsidi. Sepeda motor kita lagi finalisasi berapa juta kita mau kasih subsidi. Mungkin Rp6 juta, kalau di Thailand mungkin Rp7 juta. Kalau kita mungkin Rp6,5 juta atau berapa kira-kira berkisar segitu," kata Luhut sepeti dikutip dari Kompas.com, Rabu (30/11/2022).
"Kenapa? dia tidak akan beli bensin lagi. Jadi kita hitung-hitung tetap akan lebih untung menggunakan sepeda motor listrik daripada sepeda motor fosil, dan begitu juga mobil. Jadi kalau Anda mau jualan (kendaraan) ke depan, jualan ini lebih bagus pilih itu," kata Luhut.
Selain menghemat anggaran susbidi BBM, konversi ke motor listrik juga akan mengurangi polusi udara dari hasil gas buang.
Luhut menjanjikan sepeda motor listrik yang beredar di Indonesia akan memiliki kualitas yang bagus.
Baca Juga: Wamen BUMN Sebut Pakai Motor Listrik Hemat Biaya Operasional Hingga Rp1,5 Juta
"Sekarang kita mau convert atau kita tukar engine (mesin) sepeda motor (fosil) dengan sepeda motor listrik dan itu bisa dilakukan dan sekarang sedang dipersiapkan motornya dibuat lebih bagus," tutur Luhut.
"Juga air quality di Jakarta pasti akan membaik karena tidak ada lagi asap-asap dari mobil tranjsportasi, dari sepeda motor, dari mobil itu pasti berkurang. Buat kita akan lebih sehat. Kalau Anda punya asma itu akan lebih sehat. Jadi gunakanlah itu (kendaraan listrik)," ucapnya.
Dengan adanya subsidi harga motor listrik hingga Rp6,5 juta, akan menguntungkan produsen karena meningkatkan penjualan mereka.
Menariknya, salah satu produsen motor listrik yang tengah gencar menggenjot produksinya adalah Electrum, di mana Pandu Sjahrir menjabat sebagai CEO nya. Pandu, adalah keponakan Luhut. Pandu merupakan anak pasangan Nurmala Kartini Sjahrir (adik Luhut) dengan ekonom Sjahrir.
Baca Juga: Biaya Operasional Sepeda Motor Listrik Lebih Murah, Begini Hitungan Perbandingannya
Pandu terlihat bersama Luhut saat menemui Elon Musk di Amerika Serikat beberapa waktu lalu, serta saat Luhut membuka perdagangan di bursa saham New York.
Sedangkan Electrum merupakan perusahaan patungan antara PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) dengan GOTO (Gojek-Tokopedia). Electrum akan memasok motor listrik untuk armada GO-JEK dan juga untuk dijual secara komersial.
Electrum di bawah kepemimpinan Pandu Sjahrir, menargetkan bisa membuat 2 juta motor listrik untuk pasar Indonesia.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :