Sempat Dapat Investasi dari Jeff Bezos, Startup Ula PHK 134 Karyawan
Ekonomi dan bisnis | 1 Desember 2022, 05:54 WIBAdapun Ula adalah aplikasi belanja grosir untuk stok toko atau warung. Dana tersebut digunakan untuk memperluas jangkauan layanan Ula, mengembangkan portofolio produk baru, dan memperkuat tim untuk melayani industri ritel tradisional (warung) Indonesia.
Co-founder dan Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo menyatakan, pihaknya memiliki visi yang sama dengan Ula. Yaitu membantu UKM tumbuh dengan teknologi.
Patrick menilai Ula punya potensi untuk berkembang dengan baik.
"Setelah berinvestasi di Asia Tenggara selama lebih dari 1 dekade, kami telah melihat bagaimana perusahaan dengan misi sosial yang kuat dapat mencapai pertumbuhan yang fenomenal," kata Patrick seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya.
Baca Juga: Pajak Karyawan Naik Saat PHK Massal Terjadi, Sri Mulyani: Ini Sangat Kikuk
"Kami memiliki misi yang sama dengan Ula, kami berharap dapat memberdayakan UKM di Indonesia melalui teknologi dan dengan demikian mendukung pertumbuhan mereka di negara ini,” tambahnya.
Dana jutaan dollar itu juga digunakan untuk mengembangkan teknologi baru untuk aplikasi Ula, membentuk infrastruktur logistik untuk stok barang, serta melindungi rantai pasok hingga ke konsumen.
Chief Operating Officer (COO) dan salah satu pendiri Ula Riky Tenggara mengatakan, rantai pasokan di Indonesia adalah salah satu masalah yang sulit diatasi. Namun, hal itu penting untuk menjamin produk sampai ke pelanggan di wilayah yang jauh.
“Tim kami akan terus memberikan pemanfaatan teknologi terbaik untuk jutaan warung di Indonesia, terutama yang berada di luar perkotaan," ujar Riky.
Baca Juga: Suram, Ekonom Sebut PHK Massal di Perusahaan Teknologi Masih Akan Berlanjut
Pada awal tahun 2021, Ula juga sudah mendapatkan pendanaan dari investor besar lainnya. Seperti Lightspeed India, Sequoia Capital India, Quona Capital, dan Alter Global.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber :