3 Tahun Pertama Tiket Termurah Kereta Cepat Rp125.000, (tak) Balik Modal dalam 38 Tahun
Ekonomi dan bisnis | 24 November 2022, 14:39 WIBBaca Juga: Biaya Kereta Cepat Bengkak Jadi Rp112 T, Butuh Tambahan Duit Negara kalau Mau Selesai 2023
"Ini setelah direview kembali oleh BPKP dan ini sudah dibahas oleh komite, maka angka yang muncul saat ini cost overrun menjadi 1,449 miliar dollar AS," ujar Didiek dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR , Rabu (9/11/2022).
Ia menjelaskan, tambahan biaya itu akan dibayar oleh konsorsium BUMN Indonesia dan China sebesar 25 persen dan 75 persen penarikan pinjaman atau utang dari China Development Bank (CDB).
Nah, 25 persen yang jadi jatah konsorsium RI-China tercatat sebesar Rp5,435 triliun. Dari jumlah itu, 60 persennya (Rp3,261 triliun) akan dibayarkan oleh Indonesia dan 40 persen (Rp2,174 triliun) dari pemerintah China.
"Dari Rp21,7 triliun ini, maka harapannya 25 persen dipenuhi oleh ekuitas, 60 persen dipenuhi dari porsi Indonesia dan China 40 persen," ujar Didiek.
Baca Juga: Rekor 10 Kereta Cepat Paling Kencang di Dunia, Cina Tak Kalah Jauh dari Jepang
Oleh karena itu, Didiek menyebut, pihaknya butuh dana lagi Rp3,2 triliun. Kucuran dana lewat penyertaan modal negara (PMN) itu diharapkan bisa cair paling lambat akhir tahun ini. Sehingga proyek bisa selesai sesuai target.
"Artinya kalau PMN diberikan maksimal di Desember, maka kami bisa yakinkan tidak akan ada penambahan cost overrun lagi dan proyek bisa selesai pertengahan 2023," ucapnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber :