Proyek IKN Diminati Saat KTT G20, Korsel Incar Proyek Air Bersih, Jepang Mau Survei Bulan ini
Ekonomi dan bisnis | 21 November 2022, 06:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, bahwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menarik minat negara-negara anggota G20 dalam perhelatan KTT di Bali.
Negara-negara anggota G20 yang tertarik terhadap IKN, antara lain Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab. Hal itu ia sampaikan dalam diskusi daring bertema "Pentingnya Mitigasi Bencana dalam Perencanaan IKN" akhir pekan lalu.
"Dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang baru usai di Bali. IKN menjadi salah satu topik yang banyak menarik minat negara-negara G20," kata Basuki seperti dikutip dari Antara, Senin (21/11/2022).
"Bahkan dalam forum High Level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP) Special Event di Bali sebagai bagian dari KTT G20, IKN menjadi topik khusus yang dibahas dan dikunjungi oleh peserta untuk memahami dan memberikan masukan tentang air dan kebencanaan berdasarkan pengalaman masing-masing," sambungnya.
Basuki mengatakan, dalam forum HELP ini diusulkan ada workshop lanjutan mengingat belum dibahas secara detail dari IKN, terkait sustainable water management di IKN.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Sampaikan Strategi Indonesia dalam Mebangun IKN di Tengah Krisis Ekonomi Global
"Beberapa universitas mengusulkan untuk dibahas lebih detail tentang sustainable water management di IKN," ujarnya.
Kementerian PUPR berharap workshop lanjutan dari HELP G20 terkait sustainable water management di IKN dapat digelar pada awal tahun depan.
Sebelumnya, Korea Selatan sudah menyatakan minatnya untuk ikut berpartisipasi dalam membangun sistem air bersih di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Korsel diharapkan dapat ikut aktif mendukung persiapan hingga pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan pada 18-24 Mei 2024 di Bali.
Basuki menyebut, rencana awal konstruksi akan dimulai pada 2024, namun Kementerian PUPR berharap dapat dipercepat proses penyusunan rencana teknis secara rinci, sehingga dapat mulai dibangun instalasinya pada 2023.
Baca Juga: Jokowi Ingin Olimpiade 2036 di IKN, Erick Thohir Diminta Lobi Komite Olimpiade
Kementerian PUPR juga telah mengadakan pertemuan bilateral dengan pemerintah Jepang, membahas investasi di IKN. Pertemuan itu digelar di sela KTT G20 Bali.
"Terima kasih kepada Pemerintah Jepang khususnya MLIT dan JICA yang telah membantu kami dengan mengirimkan beberapa tenaga ahli, terutama untuk supervisi pembangunan infrastruktur IKN yang sedang berlangsung," tutur Basuki dalam pertemuan itu.
Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan infrastruktur dasar di IKN sejak awal September 2022 lalu. Di antaranya pembangunan jalan tol dan jalan nasional, penyediaan air baku, rumah untuk pekerja konstruksi IKN, serta penyiapan lahan siap bangun (land development).
Terkait dengan pertanyaan kemungkinan partisipasi investor, Basuki menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan IKN, investor asing juga dapat terlibat misalnya untuk membangun rumah sakit, sekolah, pasar, dan infrastruktur lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang Mizushima mengatakan bahwa Jepang memiliki ketertarikan yang besar terhadap proyek IKN.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan 'Metaverse' Penghubung IKN dengan Nama 'Jagat Nusantara'!
Berdasarkan permohonan Menteri MLIT, JICA telah mengajukan surat kepada Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga untuk melakukan survei di IKN pada akhir November ini.
"Melalui survei ini, kami ingin bertukar pendapat secara aktif dengan Indonesia terkait pembangunan kota berkelanjutan di IKN," ujar Wakil Menteri Mizushima.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara