Tanggapi Isu Kelangkaan Pangan, Kementan Klaim Stok Beras Cukup untuk Kebutuhan Nasional
Ekonomi dan bisnis | 19 November 2022, 11:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim stok beras saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Ismail Wahab menyampaikan, posisi stok beras di penggilingan dan pedagang sebanyak 2,7 juta ton. Hal ini berdasarkan konfirmasi data dari seluruh dinas pertanian.
“Jadi kalau urusan dalam negeri saya kira data dari BPS (Badan Pusat Statistik), data hasil survei, data dari masing-masing informasi yang terbaru dari dinas itu sudah mengindikasikan beras kita cukup,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (18/11/2022), dikutip dari Kontan.co.id.
Ismail juga menjelaskan mengenai kenaikan harga beras, saat ini sebagian petani menggunakan pupuk nonsubsidi yang harganya lebih mahal daripada pupuk subsidi.
“Itu mereka untuk mengkompensasi penggunaan pupuk nonsubsidi mereka menjual harga gabahnya relatif tinggi daripada yang sebelum-sebelumnya,” terangnya.
Selain itu, adanya kenaikan upah pekerja dampak adanya kenaikan harga BBM. Adapun rata-rata kenaikan upah sekitar Rp20.000 sampai Rp25.000 per hari.
“Otomatis mereka akan memberikan harga yang berbeda,” terang Ismail.
Baca Juga: Harga Beras Naik, Pedagang Warteg Mengeluh Porsi Nasi Pelanggan Dikurangi
Diperkirakan masa panen raya beras akan terjadi pada Februari-Maret 2023. Seiring dengan panen raya tersebut, harga beras diperkirakan akan turun.
“Sebulan lagi sudah banyak lagi panen di Jawa Tengah, harga sudah mungkin akan lebih turun lagi dari sekarang. Dari awal Desember sampai pertengahan Desember akan banyak panen,” jelas Ismail.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan pasokan beras nasional yang dikuasai pemerintah berada dalam jumlah yang aman untuk enam bulan ke depan.
Beras akan segera digelontorkan kapan saja melalui operasi pasar setiap hari, sekaligus sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga pangan.
"Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus-menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” kata Budi Waseso dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11).
Budi Waseso mengemukakan, hal itu berkaitan dengan adanya isu mengenai ancaman kelangkaan pangan yang tidak berdasar. Pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkait harga beras.
Terjadinya kenaikan harga beras itu, menurutnya, dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti anomali cuaca, kenaikan harga BBM dan situasi dalam negeri yang memasuki musim tanam.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id