Setelah Ketua DPR AS, Kini Mendag Inggris Mau ke Taiwan, China Langsung Naik Pitam
Ekonomi dan bisnis | 8 November 2022, 08:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana kunjungan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands ke Taiwan minggu ini, untuk membicarakan perdagangan dan bertemu dengan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen, memicu amarah China.
Pasalnya, China memandang Taiwan, yang diperintah secara demokratis, sebagai wilayahnya sendiri dan sangat menentang setiap interaksi resmi antara Taipei dan pemerintah asing.
China menganggap kunjungan seperti itu sama saja dengan dukungan terhadap pemisahan Taiwan dari China.
Rencana kunjungan Mendag Inggris diumumkan kantor Kementerian Perdagangan Inggris pada Senin (7/11) kemarin.
Greg Hands, menteri negara untuk urusan perdagangan dan juga anggota parlemen, akan bertemu Tsai Ing-wen dan menjadi tuan rumah bersama pada Pembicaraan Perdagangan Inggris-Taiwan tahunan ke-25 selama kunjungan dua hari.
Baca Juga: Langsung Panas, Taiwan Tolak Reunifikasi yang Disampaikan Presiden China Xi Jinping
"Mengunjungi Taiwan secara langsung adalah sinyal yang jelas dari komitmen Inggris untuk meningkatkan hubungan perdagangan Inggris-Taiwan," kata kantor Hands seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/11/2022).
"Seperti Inggris, Taiwan sangat andal dalam perdagangan bebas yang didukung oleh sistem perdagangan global berbasis aturan," kata kantor tersebut
Ketika berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan China dengan tegas menentang segala bentuk kontak resmi antara negara-negara --yang memiliki hubungan diplomatik dengan China-- dan Taiwan.
"Kami mendesak pihak Inggris untuk menghentikan segala hubungan resmi dengan Taiwan dan berhenti mengirim sinyal yang salah kepada kelompok separatis untuk kemerdekaan Taiwan," ujarnya.
Hands juga akan bertemu dengan negosiator perdagangan utama Taiwan, John Deng, dan Menteri Ekonomi Wang Mei-hua.
Baca Juga: Runyam, Biden Tegaskan Pasukan AS Akan Membela Taiwan terhadap Invasi China
Sementara Kementerian Ekonomi Taiwan menolak berkomentar dan mengatakan bahwa pertemuan yang mereka rencanakan tertutup untuk media.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara