> >

JK Ajak Masyarakat Optimistis di 2023: Resesi Tidak Banyak Sentuh Asia Tenggara

Ekonomi dan bisnis | 3 November 2022, 12:23 WIB
Jusuf Kalla saat bertemu dengan pemerintah Afghanistan (23/12/2020). Ia menilai Indonesia akan tahan terhadap krisis ekonomi yang melanda dunia pada 2023. (Sumber: Instagram @jusufkalla )

"Dalam krisis mata uang misalnya nilai dolar yang sedang naik. Pengalaman krisis terdahulu juga bagi daerah-daerah penghasil komoditas di luar Jawa malah kesempatan meraih keuntungan besar," ujar politisi senior Partai Golkar itu. 

Baca Juga: Begini Dampak Resesi Dunia ke RI: Tak Masuk Jurang Resesi tapi Pemasukan Negara Turun

Booming komoditas ini pada akhirnya membantu pemerintah menjalankan roda perekonomian. Karena mendapat tambahan pemasukan hingga ratusan triliun rupiah. 

"Hal itu tentunya akan menghasilkan keuntungan yang sangat tinggi bagi pengusaha dan bagi negara mendapatkan keuntungan pajak ekspor hampir Rp400 triliun yang dapat membantu mengurangi defisit perekonoman," ujarnya. 

Ia pun meminta masyarakat untuk tetap optimistis di sisa tahun ini dan juga tahun 2023. Ia menegaskan, Indonesia pernah bertahan saat Amerika mengalami krisis keuangan pada 2008. 

Saat itu perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 4,5 persen. 

"Karena krisis ekonomi dunia tidak berarti tersambung ke negara dan belahan lain dunia. Tidak seperti itu," ucapnya.

Baca Juga: Ancaman Resesi Global 2023, Ekonom: Tetap Konsumsi dan Belanja Seperti Biasa

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU