> >

Xi Jinping Jadi Presiden China 3 Periode, Investasi China ke RI Diramal Makin Besar

Ekonomi dan bisnis | 25 Oktober 2022, 06:08 WIB
Presiden China Xi Jinping kembali jadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, Minggu (23/10/2022). Dengan begitu, ia dipastikan membuat sejarah baru sebagai Presiden China untuk periode ketiga yang akan diresmikan pada Maret tahun depan. (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Xi Jinping kembali terpilih sebagai Presiden China selama 5 tahun ke depan. Menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, hal itu akan berdampak baik pada investasi China di Indonesia.

Lantaran, Jinping memiliki komunikasi yang baik dengan Presiden Jokowi. Ia juga menilai ada kedekatan khusus antara keduanya, terlepas dari status sebagai pemimpin  negara.

"Itu menurut saya adalah sebuah hal yang positif. Dan Xi Jinping begitu terpilih lagi pasti hubungannya insya Allah akan tambah baik lagi sama pemerintah Indonesia karena selama ini hubungannya baik-baik aja," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, dikutip dari Antara, Senin (24/10/2022).

Bahlil berharap, hubungan baik Jokowi dengan Jinping bisa terus menghasilkan investasi yang saling menguntungkan bersama, untuk bisa mendorong penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah.

Baca Juga: Perdana, Pesawat Made In China Dapat Sertifikat Penerbangan Komersial, Mau Saingi Boeing-Airbus

"Mudah-mudahan bisa lagi menggarap investasi yang win-win, investasi yang saling menguntungkan dengan Indonesia," ujar Bahlil.

"Saya juga percaya, insya Allah investasi China ke Indonesia semakin hari semakin bertambah dalam konteks yang saling menguntungkan, dalam konteks yang saling menghargai, dalam konteks bagaimana bisa tumbuh bersama khususnya dalam konteks penciptaan lapangan pekerjaan dan penambahan nilai tambah," lanjutnya.

Bahlil menyadari, saat ini ekonomi China memang sedang melambat seperti negara lainnya. Namun ia optimistis dan masih yakin investasi negeri tirai bambu tidak akan terganggu. Mantan Ketua Umum HIPMI itu justru khawatir jika terjadi ketegangan politik antara China dan Taiwan.

Baca Juga: Saat Luhut Minta Utang China Jangan Sampai Mubazir hingga Sebut Utang RI Terkecil di Dunia

Kementerian Investasi mencatat, realisasi investasi China pada Januari-Juni tahun ini mencapai 3,6 miliar dollar AS, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan semester pertama 2021, yaitu 1,7 miliar dollar AS.

Nilai investasi China tersebut untuk membiayai 1.020 proyek sepanjang Januari hingga Juni 2022.

“Saya memiliki keyakinan bahwa Indonesia masih menjadi pilihan investasi, terutama dalam downstreaming,” ucap Bahlil.

“China mendorong betul hilirisasi. Jadi kalau saya lihat meskipun ada perlambatan di sana (di China), investasi di sini akan baik-baik saja,” tambahnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU