Ekspor dan Impor Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Ini Dia Penyebabnya
Ekonomi dan bisnis | 19 September 2022, 07:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Ekspor dan impor Indonesia pada bulan Agustus 2022 tercatat merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Nilai ekspor tercatat sebesar 27,91 miliar dolar AS.
Nilai itu memecahkan rekor sebelumnya yang dicapai pada April 2022 yakni 27,32 miliar dolar AS. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, kinerja ekspor pada Agustus itu ditopang ekspor nonmigas Indonesia senilai 26,19 miliar dolar AS dan ekspor migas sebesar 1,72 miliar dolar AS.
Jika dibandingkan dengan Juli 2022, kinerja ekspor Agustus 2022 meningkat sebesar 9,17 persen month on month (mom). Pada bulan ini, ekspor nonmigas meningkat sebesar 8,24 persen (mom), sedangkan ekspor migas naik sebesar 25,59 persen (mom).
Sementara, jika dibandingkan dengan Agustus 2021, total ekspor pada Agustus 2022 meningkat 30,15 persen year on year (yoy).
"Pertumbuhan ekspor yang tinggi ini didorong oleh kenaikan signifikan pada ekspor migas sebesar 64,46 persen dan ekspor nonmigas yang naik sebesar 28,39 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual beberapa hari lalu.
Baca Juga: Dirut PLN Tegaskan Tak Ada Penghapusan Daya Listrik 450 VA
Ditinjau dari strukturnya, ekspor sektor industri mendominasi pada Agustus 2022 dengan kontribusi mencapai 70,91 persen dari total ekspor Indonesia dan mengalami kenaikan 13,49 persen (mom).
Sedangkan untuk nilai impor Indonesia pada Agustus 2022 mencapai 22,15 miliar dollar AS. Jumlah itu naik 3,77 persen dari Juli 2022 yang sebesar 21,35 miliar dollar AS.
Impor Agustus 2022 juga merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Nilai impor tertinggi sebelumya yaitu pada Maret 2022, yang sebesar 21,9 miliar dollar AS.
Setianto mengatakan, tingginya impor mayoritas disumbang oleh impor bahan baku atau bahan penolong sebesar 16,76 miliar dolar AS. Angka itu naik tipis 0,35 persen dibanding Juli 2022.
Ia menyebut, kenaikan impor bahan baku/penolong didorong komoditas serealia (HS10) yang naik sebesar 47,29 persen. Lalu, komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS85) yang naik 7,16 persen.
Baca Juga: Bos BCA Jual 1 Juta Lembar Saham BBCA untuk Renovasi Rumah dan Investasi
"Kemudian barang dari besi dan baja HS73 naik 43,34 persen," ujar Setianto.
Barang konsumsi juga menyumbang tingginya impor. Walaupun nilainya hanya 1,85 miliar dolar AS, kenaikannya sebesar 12,27 persen dari Juli 2022.
"Komoditas yang mendorong peningkatan impor barang konsumsi adalah buah-buahan yang naik 61,5 persen dan daging hewan 40,56 persen. Kemudian ada impor susu, mentega dan telur yang naik 87,27 persen," tutur Setianto.
Impor Agustus 2022 juga didorong impor barang modal tercatat sebesar 3,54 miliar dollar AS, tumbuh 18,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Impor barang modal terutama didorong impor mesin dan peralatan mekanis, serta bagiannya (HS 84) yang naik 17,55 persen. Selanjutnya ada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) yang meningkat 16,33 persen.
Jika dilihat dari negara asal, impor terbesar berasal dari China sebesar 6,57 miliar dollar AS dengan porsi 35,63 persen. Lalu Jepang senilai 1,51 miliar dollar AS dengan porsi 8,17 persen, dan Australia senilai 940 juta dollar AS dengan porsi 5,12 persen.
Baca Juga: Jasa Selebgram Enggak Melulu Dibayar Pakai Uang lho, UMKM Bisa Gunakan Cara Berikut Ini
Meksipun nilai impor pecah rekor, neraca perdagangan masih mencatatkan surplus untuk bulan ke-28 secara berturut-turut.
Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2022 mengalami surplus 5,76 miliar dolar AS. Lantaran nilai ekspor sebesar 27,91 miliar dolar AS dan impor senilai 22,15 miliar dolar AS.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :