Pengamat Sebut Pertumbuhan Ekonomi Era SBY Lebih Tinggi, tapi Infrastruktur 'Menang' Jokowi
Ekonomi dan bisnis | 16 September 2022, 16:25 WIB"Kadang-kadang saya speechless juga mengatakannya. Tapi kenapa sih, kita tidak kemudian mengatakan, terima kasih telah diletakkan landasan, telah dibangun 70 persen, 80 persen, sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita. Terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu," kata AHY dalam Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis, seperti dikutip dari Kompas.com.
Nailul menilai apa yang disampaikan AHY soal pembangunan infrastruktur tersebut kurang tepat. Lantaran kenaikan anggaran infrastruktur pada era Jokowi lebih tinggi dibandingkan pada era SBY. Terutama di tahun-tahun awal Jokowi menjabat.
"Jika harus akui memang ada infrastruktur yang direncanakan oleh Pak SBY, namun kebijakan anggaran Pak Jokowi lebih bagus dengan menaikkan proporsi anggaran infrastruktur. Ya walaupun banyak juga pembangunan yang tidak jalan optimal hasilnya, seperti LRT Palembang," tutur Nailul.
Baca Juga: Deretan Sindiran AHY ke Pemerintahan Jokowi, soal Gunting Pita hingga Nangis saat Harga BBM Naik
Baca Juga: Jokowi Didampingi Prabowo, Klaim 8 Juta Orang Sudah Terima BLT BBM
Dalam Rapimnas, AHY juga mengungkit angka kemiskinan. Ia menyatakan, angka kemiskinan turun 5,8 persen selama sepuluh tahun SBY memimpin. Yakni dari 16,7 persen pada 2004, menjadi 10,9 persen pada 2014.
Sedangkan dari tahun 2014 hingga saat ini, kata AHY, angka kemiskinan baru turun 1,1 persen. Yakni dari 10,9 persen menjadi 9,8 persen.
Terkait hal tersebut, Nailul berpendapat dengan anggaran infrastruktur pemerintahan Jokowi yang sangat besar, memang akan membuat anggaran penanganan sosial jadi terbatas.
"Itu pula yang membuat angka kemiskinan di zaman Jokowi relatif rendah penurunannya," tandas Nailul.
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV/Kompas.com