> >

Baru Sehari Dilantik, Presiden Kenya Langsung Cabut Subsidi BBM

Ekonomi dan bisnis | 16 September 2022, 13:24 WIB
Ilustrasi BBM. Presiden Kenya William Ruto yang baru saja dilantik 13 September lalu, mencabut subsidi BBM di negara itu. (Sumber: Shutterstock Via Kompas.com)

NAIROBI, KOMPAS.TV - Presiden Kenya William Ruto yang baru saja dilantik 13 September lalu, mencabut subsidi BBM di negara itu. Kebijakan tersebut dilakukan pada 14 September dan membuat harga BBM naik 13 persen di negara tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (16/9/2022), Otoritas Regulasi Energi & Perminyakan Kenya mengatakan subsidi BBM selama ini melindungi mereka yang mampu membeli mobil pribadi.

Di sisi lain, regulator mempertahankan subsidi solar dan minyak tanah. Kebijakan itu disebut membantu melindungi masyarakat berpenghasilan rendah yang menggunakan minyak tanah untuk penerangan dan memasak, serta bergantung pada transportasi umum yang menggunakan solar.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Buruh Minta UMK Naik 30 Persen

Tugas berat memang menanti Ruto. Ia harus menstabilkan keuangan pemerintah dan mengendalikan biaya hidup yang melonjak. Kenya tercatat punya utang 8,6 triliun shilling (71 miliar dollar AS) pada bulan Juni 2022.

Jumlah itu melonjak dari 1,9 triliun shilling pada tahun 2013 ketika pemerintahan sebelumnya mulai menjabat. IMF bahkan mengklasifikasikan negara itu sebagai negara yang berisiko tinggi mengalami kesulitan utang.

 

Kepala riset Standard Chartered Bank yang berbasis di London untuk Afrika dan Timur Tengah, Razia Khan, mengatakan Inflasi Kenya diprediksi akan menembus dua digit pada kuartal IV tahun ini.

Utang juga digunakan untuk subsidi BBM. Khan menyatakan sekitar 280 miliar shilling sudah digunakan untuk subsidi bahan bakar hingga akhir tahun fiskal pada bulan Juni. Jumlah itu setara dengan apa yang dianggarkan untuk pembangunan.

Baca Juga: Impor Agustus 2022 Pecah Rekor Tertinggi, Disumbang Serealia, Buah, dan Daging

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU