Ironi RI, Negeri Swasembada Beras tapi Harganya Naik Bikin Inflasi Tinggi
Ekonomi dan bisnis | 15 September 2022, 11:03 WIBJika dibandingkan secara harian, harga beras hari ini memang lebih banyak yang turun dibanding kemarin. Namun menurut survei BPS, harga beras naik secara bulanan.
Bagi komoditas lain, jika ada kenaikan harga Rp100-Rp200 per kg mungkin tidak akan jadi masalah. Namun tak begitu halnya dengan beras, yang merupakan makanan pokok rakyat Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut, kenaikan harga beras sedikit saja bisa berbahaya.
"Walaupun harga beras naik 100 perak berbahaya karena dia akan memberikan dampak terhadap inflasi 3,3 persen lebih," ucap Zulhas saat melepas ekspor sepatu ke Belanda di Tangerang, Selasa (13/9), seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Waspada Hoaks Permintaan Pengisian Data BSU yang Atasnamakan Kemnaker
Kemendag pun sudah melakukan koordinasi bersama Perum Bulog agar mengadakan operasi pasar.
Di sisi lain, Mendag juga meminta agar Gubernur, Wali Kota dan Pemerintah Daerah mau terjun ke pasar-pasar untuk mengecek harga komoditas di pasaran, sehingga ketika ditemukan adanya kenaikan harga pada komoditas bisa dimitigasi segera.
"Kalau ada naik 5 persen segera ambil langkah. Misal kirim telur dari Blitar ke Jakarta ongkos Rp 32.000 itu ongkosnya dibayar karena pemerintah ada dana cadangan 2 persen untuk ongkosnya, pasti turun Rp 28.000," kata dia.
"Ini juga arahan dari bapak Presiden (Joko Widodo) sudah meminta dan mengarahkan Wali Kota dan Gubernur supaya peka, cek harga di pasar. Karena kebutuhan pokok menyangkut hajat hidup orang banyak," ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :