> >

Soal Kenaikan Harga BBM, Sri Mulyani: Pemerintah Sudah Mencari Berbagai Cara untuk Lindungi Rakyat

Kebijakan | 7 September 2022, 10:33 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan soal kaikkan harga BBM merupakan langkah terakhir yang harus diambil pemerintah (Sumber: Kompas.tv)

Kebetulan, Indonesia mendapatkan windfall (keuntungan tak terduga) dari kenaikan harga-harga komoditas sekitar Rp420 triliun. Semua pendapatan yang naik tersebut kemudian dialokasikan untuk menahan kenaikan harga BBM dunia.

Sayangnya, perhitungan pun berubah. Pasalnya, gejolak di dunia terus menerus terjadi dengan harga yang sangat tinggi. Inflasi pun melonjak sehingga negara-negara maju menaikkan suku bunga secara ekstrim.  Ini kemudian meningkatkan juga kurs rupiah yang tadinya Rp14.450 menjadi Rp14.800.

Sementara, masyarakat yang sedang aktif pulih dari pandemi Covid-19 dan ekonomi yang mulai pulih menyebabkan volume konsumsi dari pertalite melonjak. Diperkirakan pertalite akan melonjak menjadi 29 juta kiloliter dari 23 juta kiloliter dan solar dari 15 juta kiloliter akan naik menjadi 17 juta kiloliter.

“Nah, ini menimbulkan dilema sesudah kita naikkan 3,5 kali lipat, kenaikannya akan jauh lebih tinggi lagi menjadi 698 triliun. Jadi, seluruh tambahan windflall profit tadi sebesar 420 T menjadi tidak ada apa-apanya dibandingkan kenaikan yang akan mencapai mendekati 700 triliun. Pemerintah sudah mencari berbagai cara untuk melindungi rakyat,” beber Sri Mulyani, 

Misalnya,  lanjut Sri Mulyani, angka Rp 700 triliun itu dinikmati lebih kepada masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi jauh lebih tinggi.

“Sehingga ini menimbulkan suatu pertanyaan, bagaimana pemerintah bisa memperbaiki kebijakan, masyarakat yang miskin mendapatkan alokasi tapi tentu kelompok menengah ke atas  juga ikut bergotong-royong menuju kepada pilihan untuk menyesuaikan harga BBM,” tuturnya.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU