> >

Survei Ombudsman: Mayoritas Masyarakat Tak Tahu Alasan Kuota BBM Bersubsidi Dibatasi

Kebijakan | 26 Agustus 2022, 13:45 WIB
Ilustrasi. Kajian Ombudsman menemukan mayoritas responden (58,5 persen) tidak mengetahui alasan mengapa pemerintah berencana membatasi kuota BBM bersubsidi. (Sumber: Pertamina)

 

Hery menyebutkan, kajian Ombudsman menemukan bahwa mayoritas responden di SPBU lokasi survei merupakan pengguna BBM bersubsidi jenis Pertalite (76,4 persen) dan Solar (21,4 persen), sehingga jika harganya dinaikkan, akan memicu inflasi.

Ia menyontohkan, jika harga Pertalite dinaikkan menjadi Rp10.000 per liter, kontribusinya terhadap inflasi diperkirakan bakal mencapai 0,97 persen.

Oleh karena itu, pembatasan kendaraan yang berhak menikmati BBM bersubsidi dinilai lebih tepat.

Aktivitas pengisian BBM secara mobile ke lokasi-lokasi basis perekonomian masyarakat juga perlu dilakukan, seperti bagi petani, nelayan, dan pedagang pasar. Sebab, kelompok itu masih rentan.

Yang tak kalah penting adalah mengoptimalkan pengawasan dan penegakan sanksi yang tegas terhadap bentuk-bentuk penyimpangan dan penyalahgunaan BBM bersubsidi agar lebih tepat sasaran.

hasil kajian cepat ombudsman (Sumber: Youtube ombudsman RI)

Kajian cepat Ombudsman dilakukan pada 8-12 Agustus 2022. Survei dilaksanakan dengan mewawancarai langsung 781 responden di 31 provinsi yang tersebar di 38 kota dan 6 kabupaten, melalui pengambilan sampel secara purposive random sampling.

Responden pada survei ini adalah pengendara mobil pribadi di bawah 1.500 cc, sepeda motor di bawah 250 cc, serta pengendara angkutan umum dan angkutan barang. Selain itu, sejumlah 66 orang petugas SPBU menjadi responden.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU