Apa Itu Dana Darurat dan Perbedaanya dengan Tabungan?
Ekonomi dan bisnis | 15 Agustus 2022, 07:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dana darurat dan tabungan mempunyai kesamaan yakni menyimpan uang dan bisa membantu kita untuk bisa bertahan hidup di keadaan apapun, tanpa harus dihantui rasa khawatir. Namun demkian, fungsi dan perhitungannya tentu berbeda.
Dana Darurat adalah dana yang disimpan untuk keadaan darurat. Baik itu kecelakaan, kerusakan rumah, atau bahkan ketika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara mendadak.
Hal ini dinyatakan salah satunya oleh perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie bahwa dana darurat dan tabungan sangatlah berbeda.
"Namanya juga dana darurat, kalau situasi genting atau ada musibah terjadi, kita tidak khawatir akan masalah keuangan kita. Karena kita sudah memiliki dana darurat," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan, besaran dana yang harus digelontorkan untuk dana darurat berbeda-beda. Sebab, sangat bergantung dengan jumlah pendapatan dan jumlah pengeluaran dalam sebulan.
Besar dana yang dibutuhkan untuk dana darurat
Melansir dari laman resmi ojk, perhitungan untuk berapa besaran dana yang perlu dikeluarkan untuk dana darurat adalah untuk mereka yang masih single atau tidak mempunyai tanggungan adalah sebesar 3-6 kali gaji yang dimiliki.
Sementara, untuk mereka yang sudah mempunyai keluarga, besar dana darurat yang dibutuhkan adalah 6-12 kali gaji yang didapat.
Contohnya, jika gaji yang didapat adalah Rp5 juta, maka dana darurat yang wajib dimiliki oleh mereka yang single adalah 15-30 juta Rupiah. Sedangkan, untuk yang sudah berkeluarga setidaknya memiliki 30-60 juta Rupiah.
Adapun untuk milenial yang memiliki pendapatan yang masih kecil, harus menyisihkan gajinya paling tidak sebesar 10 persen dari pendapatannya.
Tabungan
Lalu, untuk tabungan sendiri, menurut Prita, memiliki target yang lebih jelas. Misalnya, ketika seseorang ingin membeli handphone atau membeli rumah, otomatis harus menabung terlebih dahulu. Durasi menabungnya pun bisa ditentukan, hingga besaran duit yang terkumpul sudah tercapai.
"Jadi bedanya itu terletak di penggunaanya juga. Kalau mau menabung berarti targetnya sudah jelas, bisa dihitung berapa besaran dana yang harus ditabung per harinya. Sementara kalau dana darurat tadi itu, dana yang memang harus dipersiapkan jauh-jauh hari untuk keadaan yang darurat juga," jelasnya.
Strateginya menyimpan dana darurat
Dimulai dengan menghitung berapa rata-rata pengeluaran bulanan untuk mendapatkan jumlah dana darurat yang tepat. Alokasikan sejumlah dana tetap dari penghasilan kamu misalnya 10 persen-20 persen dari gaji bulanan selama 10 bulan ke depan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan perbedaan antara dana darurat dan tabungan sebagai berikut;
1. Waktu penggunaan
Dana darurat disimpan tanpa diketahui kapan dan untuk apa digunakan. Dana tersebut baru digunakan ketika kita sedang benar-benar membutuhkannya di waktu yang tak terduga.
Sementara, tabungan disimpan dengan tujuan yang jelas. Entah itu jangka pendek atau panjang, simpanan tabungan ini digunakan untuk memenuhi tujuan yang telah dibuat.
2. Fungsi
Seperti namanya, dana darurat digunakan pada saat yang genting dan mendesak. Sehingga ketika ada musibah yang tiba-tiba terjadi, kita tak perlu khawatir akan masalah keuangan lagi.
Selain menutupi biaya tak terduga, dana darurat juga mempersiapkan kita dalam menghadapi perubahan finansial. Sedangkan, tabungan merupakan simpanan yang digunakan untuk membeli atau mendapatkan sesuatu.
Contohnya, dana darurat cenderung dipakai pada situasi yang tidak menyenangkan. Misalkan ketika tiba-tiba diberhentikan dari pekerjaan atau tiba-tiba penghasilan turun secara drastis.
Tak hanya itu, kondisi seperti bencana alam, kerusakan kendaraan, hingga orang tua atau pasangan meninggal ter-cover dengan biaya ini.
Berbeda dengan tabungan yang diperuntukkan pada tujuan yang jelas seperti tabungan pendidikan, tabungan menikah, tabungan untuk membeli sesuatu, tabungan pensiun, hingga tabungan pribadi. Beberapa dana tabungan tersebut sudah spesifik ditujukan untuk apa saja.
3. Jumlah dana
Idealnya, dana darurat disimpan sebanyak tiga sampai enam bulan dari biaya hidup tiap orang. Tapi, bisa juga untuk menyimpannya dalam jumlah yang lebih sedikit atau lebih banyak. Hal ini bisa disesuaikan dengan situasi kehidupan masing-masing orang.
Sedangkan, tabungan tergantung pada keputusan masing-masing dalam mengatur keuangan. Akan lebih baik jika diperjelas untuk jangka pendek atau jangka panjang. Sehingga mengtahui seberapa banyak yang harus ditabung setiap bulannya atau setiap periode lain yang ditetapkan.
Meski dari berbagai segi keduanya memiliki perbedaan perlu ditegaskan antara dana darurat dan tabungan itu sama-sama penting.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV