Indofood akan Kembangkan Mi Instan Berbahan Sorgum, Persiapan Ganti Gandum yang Harganya Naik?
Ekonomi dan bisnis | 13 Agustus 2022, 16:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Fransiscus Welirang menyebut pihaknya siap untuk melakukan pengembangan produksi mi instan berbahan dasar sorgum.
Langkah ini merupakan salah satu dukungan Indofood terkait langkah Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengantisipasi krisis pangan global dengan menggunakan alternatif bahan baku lokal.
"Kita dengan Pak Mentan SYL (Syahrul Yasin Limpo) memperbincangkan banyak hal, tapi intinya bagaimana kita saat ini bisa mengembangkan bahan baku lokal seperti sorgum. Jadi, nanti ada program pengembangan tanaman sorgum bersama-sama," tutur Fransiscus, Sabtu (13/8/2022), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Fakta-Fakta Seputar Mi Instan yang Harganya Kini Dikabarkan Bakal Naik Tiga Kali Lipat
Pengembangan sorgum ini, jelasnya, merupakan salah satu langkah penting untuk menggantikan tepung terigu yang berbahan dasar gandum. Untuk diketahui, kebutuhan gandum dalam negeri masih bergantung pada impor.
Fransiscus mengatakan Indofood siap melakukan proses pengolahan komoditas sorgum, sementara pemerintah melalui Kementan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi sorgum nasional.
"Pertanian dalam bidang budidaya, dan kami dalam bidang prosesnya. Apalagi produk tepung ini kan berkembang terus, akan ada produk baru yang berkembang. Yang pasti inisiasinya dari Kementan," katanya.
Baca Juga: Mengenal Sorgum, Alternatif Pengganti Beras yang Tinggi Protein dan Serat
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut harga mi akan naik hingga tiga kali lipat. Kenaikan itu, kata dia, dipicu oleh naiknya harga gandum akibat imbas perang Rusia-Ukraina.
"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," jelas Syahrul dalam webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global, Senin (8/8).
Mentan tak menyebut mi instan secara spesifik, melainkan mengingatkan masyarakat tentang harga mi dari gandum yang akan naik hingga tiga kali lipat.
Sementara Fransiscus membantah kabar soal harga mi instan akan naik 3 kali lipat karena sulitnya impor gandum akibat perang Rusia-Ukraina.
"Mi instan itu kan bukan hanya terigu, komponen terigunya juga tidak besar-besar amat," kata Franciscus, Rabu (10/8/2022), dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Beda Suara Mendag dan Mentan terkait Harga Mi Instan, Pemerintah Diminta Perbarui Data Pangan
Pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) itu mengatakan proses impor gandum di Indonesia hingga saat ini masih lancar.
"Masih aman-aman saja, masih lancar. Belum ada keluhan tuh sampai sekarang," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya tak lantas menaikkan harga mi instan karena kenaikan harga gandumm.
Sebab, kata dia, bahan pembuatan mi instan tak hanya gandum, tapi juga beberapa bahan lain, termasuk cabai dan minyak yang beberapa waktu lalu juga sempat naik.
"Jadi memang enggak begitu berdampaklah," tegasnya.
Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara/Kompas.com