> >

Indonesia Catat Pertumbuhan Ekonomi 5,44 Persen di Triwulan II-2022, Apa Artinya?

Ekonomi dan bisnis | 5 Agustus 2022, 10:53 WIB
Kepala BPS Margo Yuwono. (Sumber: Antara )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44 persen pada triwulan II-2022, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan, capaian itu menandakan pemulihan ekonomi yang berlangsung sejak triwulan II-2021 terus berlanjut dan semakin menguat.

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini meningkat secara persisten. Polanya mulai dari triwulan II-2021, triwulan III-2021, triwulan IV-2021, triwulan I-2022, dan triwulan II-2022 sekarang ini terus mengalami pertumbuhan," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/8/2022).

Sedangkan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quartal-to-quartal/qtq), Margo menyebutkan perekonomian domestik berhasil tumbuh sebesar 3,72 persen.

Baca Juga: Cuan Besar Saat Krisis Energi, Sekjen PBB Minta Perusahaan Migas Dikenai Pajak Tambahan

"Pertumbuhan ini sejalan dengan pola pertumbuhan triwulanannya. Jadi triwulan II itu memang selalu tumbuh positif dan lebih tinggi dibandingkan triwulan I, ini di antaranya karena faktor musiman," ujarnya.

 

Margo merinci, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 persen itu berasal dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB), serta PDB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).

Pada triwulan II-2022 atau periode April-Juni, PDB ADHB tercatat Rp4.919,9 triliun atau meningkat dari kuartal II-2021, yang sebesar Rp4.176,4 triliun.

PDB ADHK juga meningkat, dari Rp2.772,9 triliun di kuartal II-2021 menjadi Rp2.923,7 triliun pada triwulan II-2022.

Baca Juga: Setelah NPWP, Pemerintah Berencana Integrasikan NIK dengan Nomor Induk Berusaha

Sementara jika dihitung secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2022 pun tercatat tumbuh 5,23 persen dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu.

Realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan II-2022 ini lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia. Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2022 sebesar 5,05 persen yoy.

"Di triwulan dua kenapa membaik karena konsumsi swasta itu terus meningkat sejak bulan Ramadhan," ujar Perry, Senin (1/8/2022).

Sejak Ramadhan, sambung dia, mobilitas masyarakat semakin baik dan meningkatkan konsumsi swasta. Selain itu, terdapat pula kinerja ekspor yang cukup baik dan dorongan dari kebijakan fiskal yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Pipa BBM Pertamina Diduga Bocor Minyak Tumpah ke Sungai

Ke depan, pertumbuhan ekonomi pun diperkirakan masih akan membaik di triwulan ketiga tahun ini, sebagai lanjutan dari perbaikan di triwulan II 2022.

Meski sudah membaik, Perry berpendapat perekonomian Indonesia belum benar-benar pulih karena konsumsi swasta baru mulai menggeliat di bulan Ramadhan sehingga momentum pertumbuhan ekonomi masih perlu dijaga.

Dengan pertimbangan ekonomi yang masih dalam fase peningkatan dan inflasi inti yang masih rendah, BI pun memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen pada Rapat Dewan Gubenur (RDG) bulan Juli 2022.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU