Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat Dukunga PMN Senilai Rp 4,1 Triliun
Ekonomi dan bisnis | 3 Agustus 2022, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV – Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dapat penyertaan modal negara dari PT Kereta Api Indonesia tahun 2022 sebesar Rp4.1 triliun. Suntikan pinjaman sebesar itu telah disetujui oleh Komisi VI DPR pada awal Juli lalu.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, dukungan PMN ini sangat penting untuk menyelesaikan proyek KCJB melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
“KCJB akan memberikan alternatif transportasi kepada masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, aman, dan nyaman. Dengan KCJB Indonesia menjadi negara dengan layanan kereta api cepat pertama di ASEAN,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).
Jepang semula memperkirakan dana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menelan biaya US$6,2 miliar, China menanamkan modalnya sebesar US$5,5 miliar. Pada pelaksanaannya, dana pembangunan proyek yang telah dikeluarkan lebih dari dugaan awal. Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan melaporan bahwa biaya proyek mencapai bengkak hingga US$1,176 miliar. Laporan tersebut diserahkan ke Kementerian BUMN pada awal tahun 2022.
Presiden Joko Widodo semula menjanjikan tidak akan menggunakan dana APBN. Namun China tidak mau menambah dana untuk menutup cost overrun proyek. Akibatnya, pemerintah harus mencari dana talangan. Penyertaan modal diajukan sebagai solusi, rupanya Komisi V DPR menyetujuinya. .
Baca Juga: Sejumlah Alasan di Balik Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Desain KCJB
Joni memaparkan, satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 kereta dengan kapasitas sebanyak 601 pelanggan dengan layanan kelas VIP sebanyak 18 pelanggan, First Class sebanyak 28 pelanggan, dan Second Class sebanyak 555 pelanggan. Tarif yang akan dikenakan berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp350 ribu.
Kemudian, kecepatan maksimal yang dapat ditempuh KCJB yaitu 350 km per jam dengan waktu tempuh Jakarta - Bandung maupun sebaliknya, 36 - 45 menit saja.
Joni turut menjelaskan, rancangan kereta cepat berjenis KCIC400AF terinspirasi dari satwa khas Indonesia yaitu komodo, dengan warna dominan merah dan putih. Harapannya, identitas Indonesia langsung muncul saat melihat desain kereta tersebut.
Pada bagian interiornya, seperti di kursi terdapat sentuhan motif mega mendung khas Cirebon karena sebagian besar lintasan KCJB melintasi wilayah Jawa Barat.
Adapun progres investasi Proyek KCJB saat ini telah mencapai 85 persen. Sementara itu, progres fisiknya telah mencapai 76 persen.
KCJB akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km yang akan berhenti di 4 stasiun yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar (Bandung).
Joni menyebutkan bahwa tes dinamis KCJB dapat dilakukan pada November 2022 bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20.
"KAI akan terus berkoordinasi dengan para stakeholder untuk pencairan PMN, sekaligus mengelola dengan akuntabel, transparan dan bertanggung jawab sehingga dapat mewujudkan transportasi kereta cepat dengan tepat waktu," katanya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV