China Tambah Impor CPO 1 Juta Ton dari RI, Zulhas Jamin Harga dan Pasokan Migor Domestik Aman
Ekonomi dan bisnis | 29 Juli 2022, 08:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, ekspor minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil/CPO) 1 juta ton ke China, tidak akan mengganggu pasokan dalam negeri. Zulhas mengatakan harga minyak goreng di pasar domestik akan tetap terjangkau.
Ia menyatakan, dengan stok yang melimpah harga minyak goreng juga akan tetap stabil sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter.
"Saya menjamin bahwa harga minyak goreng tidak akan naik dan akan tetap stabil. Saat ini stok bahan baku minyak goreng sangat melimpah. Tangki-tangki CPO di dalam negeri masih penuh," kata Zulhas dalam siaran pers, Kamis (28/7/2022).
China memang menyatakan akan menambah impor CPO dari Indonesia sebanyak 1 juta ton. Menurut Zulhas, hal itu berdampak positif bagi petani sawit di dalam negeri dan eksportir.
Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Berencana Longgarkan Kebijakan Ekspor Minyak, Namun Dengan Syarat...
"Beliau (Jokowi) selamatkan dan sejahterakan jutaan petani sawit. Secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi," ujar Ketua Umum PAN ini.
Ia menambahkan, pemerintah saat ini juga masih menerapkan skema pasokan minyak goreng dalam negeri (DMO) dan harga jualnya (DPO), guna menjamin suplai bahan baku minyak goreng ini tetap stabil.
Kedua program itu baru akan dihentikan jika pasokan dan harga minyak goreng dalam negeri sudah terjangkau dan stabil.
"Skema DMO dan DPO akan kami longgarkan setelah semua produsen minyak goreng dan industri CPO berkomitmen menjamin bahwa baku minyak goreng tetap ada secara kontinu," ucapnya.
Baca Juga: Indonesia Masih Bergantung Pada Pupuk Impor Sebabkan Harga Pangan Sulit Turun
Niat China menambah impor CPO itu disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri RRT Li Keqiang di Beijing, Selasa (26/7/2022).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor minyak kelapa sawit naik (CPO) pada Juni 2022, sebesar 862,66 persen atau setara Rp 2,46 miliar. Kemudian, ekspor CPO sebesar 1.763.300 ton. Sedangkan Mei tahun ini, sebesar 182.800 ton, dan April 2022 sebesar 1.526.200 ton.
Ekspor CPO terus meningkat seiring dicabutnya larangan ekspor pada 23 Mei lalu. Dari data BPS, sawit ini paling banyak diekspor ke Pakistan senilai 450,63 juta dollar AS, China 314,38 juta dollar AS, India 270,57 juta dollar AS dan Bangladesh 160,65 juta dollar AS.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :