Simak! Hal-Hal yang Bikin Tidak Lolos Wawancara Kerja dan Cara Mengatasinya
Ekonomi dan bisnis | 26 Juli 2022, 10:27 WIBLebih baik, jelaskan bahwa Anda antusias untuk mendapatkan peluang mempelajari skills dari pekerjaan tersebut.
4. Kurang mempelajari perusahaan sebelum wawancara
Pewawancara pastinya ingin tahu sejauh mana mempersiapkan diri untuk bekerja. Mengenali perusahaan adalah salah satunya. Jika Anda memperlihatkan benar-benar berniat untuk bekerja di sana, tentunya pewawancara akan lebih yakin untuk memilih Anda dan begitu juga sebaliknya.
Mengenal perusahaan yang dituju bisa dimulai dengan melihat website perusahaan. Pelajari visi dan tujuan perusahaan tersebut.
Baca Juga: Ribut-ribut soal HAKI, Ternyata Bisa Jadi Jaminan Kredit Bank, Ini Penjelasannya
Selain itu, pelajari juga seperti apa budaya kerja di "sana. Misalnya, apakah lembur merupakan kelaziman? Seperti apa tingkat produktivitas karyawannya? Bagaimana hubungan antara atasan dan karyawan mereka?," lanjutnya.
Selain mempersiapkan diri untuk wawancara, mencari tahu hal seperti ini akan sangat membantu beradaptasi jika nanti sudah diterima kerja.
5. Tidak melakukan follow-up
Ini juga salah satu langkah yang sering ditinggalkan pelamar kerja. Seringkali, kandidat menganggap berakhirnya wawancara berarti pula akhir komunikasi antara kandidat dan pewawancara, sehingga mereka tidak mengirim email apa-apa setelah wawancara selesai.
Padahal, follow-up sangat penting untuk menunjukkan perekrut bahwa anda benar-benar berniat melamar di perusahaan tersebut. Isi dari email follow-up pun tidak perlu terlalu rumit.
"Cukup mengucapkan terima kasih atas kesempatan wawancara yang telah diberikan, ditambah dengan memberi kontak anda jika perekrut ingin mendapat informasi tambahan," tambah Jobstreet.
Baca Juga: Ratusan Perusahaan Ikut Tender Proyek IKN, Gedung Sekretariat Presiden Dihargai Rp1,4 T
6. Kurang cocok dengan budaya perusahaan incaran
Sudah melakukan hal-hal diatas tapi masih juga tidak lolos tahapan wawancara?Jangan khawatir. Bisa jadi, Anda sebenarnya sudah memenuhi kualifikasi, tetapi kurang cocok dengan budaya perusahaan yang diincar.
Selain kualifikasi seperti jenjang pendidikan, keterampilan kerja, serta pengalaman, perusahaan juga mencari karyawan yang visinya sejalan dengan mereka. Dengan begitu, alur kerja, komunikasi, serta hubungan antar karyawan dan atasan bisa terjaga dengan baik.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :