Kisah Pembatalan Renovasi Ruang Dewan Pengarah BRIN, Dulu Tempat Habibie Bekerja dan Munajat
Ekonomi dan bisnis | 20 Juli 2022, 12:58 WIBDengan surat keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5-Januari-1974, B.J. Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah di bidang advance teknologi dan teknologi penerbangan yang bertanggung jawab langsung pada presiden dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina.
Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina.
Kemudian, diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.25 tanggal 21 Agustus 1978. Diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden No.47 tahun 1991.
Adapun B.J Habibie menjabat sebagai Kepala BPPT dari tahun 1974-1998.
Penamaan Gedung II BPPT yang menjadi Gedung B.J. Habibie diresmikan oleh Bambang P.S. Brodjonegoro pada tahun 2020 yang kala itu menjabat sebagai Kepala BRIN. Tak hanya Gedung II yang diubah namanya, Gedung I BPPT juga diubah menjadi Gedung Soedjono Djoened Poesponegoro.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza turut mendampingi dalam peresmian perubahan nama kedua gedung tersebut.
Penamaan gedung baru, dijelaskan Hammam Riza, merupakan penghargaan bagi para tokoh bangsa, yang memiliki jasa besar dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air.
Soedjono dan BJ Habibie merupakan tokoh teknologi Indonesia yang memiliki dedikasi tinggi dalam pengkajian dan penerapan Iptek, untuk kemajuan bangsa Indonesia pada eranya masing-masing
Prof. B.J. Habibie adalah sosok yang mengabdi selama 20 tahun sejak 26 Maret 1973 hingga 16 Maret 1998, sebagai Menteri Negara Riset, dan Teknologi, merangkap jabatan sebagai Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Habibie pun kemudian diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia ketiga, setelah sebelumnya menjadi Wakil Presiden Kabinet Pembangunan VII.
Habibie dikenal dengan keberhasilannya melakukan pengkajian dan penerapan teknologi untuk membangun sumberdaya manusia, hingga membangun pesawat terbang secara Smart
Adapun urusan penggantian nama Gedung BPPT itupun, disebutkan Hammam merupakan simbol dari lompatan teknologi, yang memiliki tujuan penting untuk mewujudkan cita Indonesia Maju.
Sebagai informasi, BPPT secara resmi mengganti nama Gedung BPPT I dan II, Auditorium BPPT dengan nama tokoh nasional. Adapun perubahan nama gedung dan bangunan di BPPT itu sebagai berikut:
- Gedung I BPPT, menjadi Gedung Soedjono Djoened Poesponegoro
- Gedung II BPPT, menjadi Gedung Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie
- Auditorium BPPT, menjadi Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo
- Komisi Utama BPPT, menjadi Ruang Jirap (Pengkajian dan Penerapan)
- Komisi I, II, dan III BPPT, menjadi Ruang Solid, Smart, dan Speed BPPT.
Baca Juga: 8 Venue ASEAN Para Games 2022 di Surakarta Masih dalam Tahap Renovasi
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV