> >

Waspada! Ramai Jadi Prank di TikTok, Vhising Ternyata Modus Penipuan

Ekonomi dan bisnis | 13 Juli 2022, 05:52 WIB
Ilustrasi modus penipuan vishing atau voice phishing, yang kini tengah ramai dijadikan lelucon di TikTok. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Berdasarkan data Kaspersky, ada sekitar 350.000 email vishing dari Maret sampai Juni 2022 di seluruh dunia. Pada Juni, jumlah email vishing meningkat tajam, nyaris mencapai 100.000 email dalam satu bulan.

Baca Juga: Tips Bebas Denda PLN, Berikut Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Pelanggan

"Metode ini dipilih oleh penipu karena ketika korban melihat situs phishing, dia bisa saja mengenali tanda-tanda bahwa situsnya tidak resmi. Namun ketika berbicara melalui telepon, mereka dihadapkan dengan situasi yang membingungkan dan memiliki tendensi untuk kehilangan fokus," jelas Dedenok.

"Di situasi ini, penipu akan melakukan apa saja untuk memastikan korban tetap di bawah tekanan: membuat korban merasa terburu-buru, mengintimidasi dan meminta mereka segera memberikan detail kartu kredit untuk membatalkan ‘transaksi’ palsu tersebut," lanjut dia.

Namun, masyarakat bisa melakukan  sejumlah cara agar tidak menjadi korban penipuan vhising. Yakni, teliti alamat email pengirim ketika mendapatkan pemberitahuan yang mendesak atau mencurigakan. Biasanya penipu memberikan kata-kata "urgen" atau "perlu segera ditangani" pada judul email.

Salah satu cara mengenali penipuan adalah dengan memperhatikan ejaan. Seringkali email penipuan ditulis dengan tata bahasa yang sembarangan atau kalimatnya terasa janggal, seperti menggunakan mesin penerjemah.

Jika telanjur menelepon, ingat bahwa perusahaan resmi tidak akan pernah meminta data pribadi seperti nomor PIN atau rincian kartu kredit.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU