Luhut Jamin Harga Minyak Goreng Stabil: Masyarakat Tak Perlu Panik dan Galau
Ekonomi dan bisnis | 5 Juni 2022, 19:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan pasokan hingga harga minyak goreng.
Sebab, Luhut menjamin pasokan minyak goreng maupun harganya di pasar akan aman terkendali.
"Pemerintah mengimbau masyarakat tidak panik, tak perlu galau atau khawatir pasokan domestik berkurang atau harga meningkat. Ini kami pastikan tak akan terjadi," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, yang juga ikut dipantau KOMPAS.TV, Minggu (5/6/2022).
Adapun pernyataan Luhut tersebut berkaitan dengan keputusan pemerintah yang mencabut subsidi minyak goreng curah dan diubah dengan menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).
Langkah tersebut, ungkap Luhut, dilakukan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dalam harga terjangkau selepas larangan ekspor dicabut.
Baca Juga: Temuan Luhut saat Ditugasi Jokowi Urus Minyak Goreng: Penimbunan, Repacking, hingga Monopoli
Menurut penjelasannya, dalam tahap ini jumlah peralihan DMO yang ditetapkan pemerintah sejak 1 Juni 2022 adalah sebesar 300 ribu ton minyak goreng per bulan.
"Jumlah ini lebih tinggi 50 persen dibandingkan kebutuhan domestik kita," ujarnya.
"Ini dilakukan untuk banjiri pasar domestik hingga dapat memudahkan masyarakat dalam mencari minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi Rp 14 ribu atau 15 ribu sekian," imbuh Luhut.
Selain itu, pemerintah juga akan menyalurkan minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET) di daerah yang tak terjangkau.
"Untuk kompensasi penambahan biaya angkut pemerintah akan memberikan kompensasi penambahan angka pengali ekspor," jelasnya.
Sehingga, melalui mekanisme ini, lanjut Luhut, program minyak goreng curah bisa dijangkau di seluruh pelosok tanah air.
Baca Juga: Subsidi Dicabut, Harga Minyak Goreng Curah di Atas HET
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV