> >

Pertalite Jadi Naik Enggak Sih? Ini Kata Erick Thohir

Kebijakan | 19 Mei 2022, 08:03 WIB
Petugas melayani pengisian BBM di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). (Sumber: Kompas.tv/Antara )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, sampai saat ini pemerintah belum ada rencana untuk menaikkan harga BBM jenis Pertalite.

"Harga Pertalite sekarang berada di harga Rp7.650, belum ada rencana pemerintah melakukan (penyesuaian), belum ada kenaikan," kata Erick Thohir seperti dikutip dari Antara, Kamis (19/5/2022).

Menurutnya, pemerintah telah mengambil sikap menaikkan harga Pertamax karena masyarakat mampu tidak memerlukan subsidi. Hal itu juga sesuai dengan kenaikan harga minyak. Beberapa negara juga sudah menaikan harga BBM, sehingga harganya ada yang mencapai Rp50.000 atau Rp60.000 per liter.

"Tentu pemerintah, kata dia, mengambil posisi masyarakat yang mampu tidak boleh disubsidi, makanya harga Pertamax dinaikkan," ujar Erick.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Presiden Bolsonaro Pecat Menteri Energi Brasil

Bahkan setelah dinaikkan pun, lanjut Erick, masih berada di bawah harga pasar sehingga tetap komponen subsidinya dalam harga Pertamax saat ini.

"Saya sudah sampaikan tidak mungkin pemerintah dengan kondisi pangan dan energi seperti sekarang, pemerintah mendiamkan, tidak melakukan intervensi, tidak mungkin. pemerintah pastinya hadir," tutur Erick.

"Tentu mekanisme kehadirannya melalui berbagai cara. Sebelumnya saat pandemi COVID-19 pemerintah menyediakan obat, vaksin gratis, dan sebagainya," tambahnya.

Erick menyebut,  pemerintah perlu menjaga keuangan negara (APBN) tetap sehat di tengah ketidakpastian ekonomi. Ia pun bersyukur kinerja ekspor RI pada April 2022 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni sebesar 27,37 miliar dollar AS. 

Baca Juga: Walkot Balikpapan Minta Penjagaan Kilang Diperketat, Risiko Juga Ditanggung Warga

Ia menilai, hal itu berperan menjaga keuangan negara untuk tetap bisa melakukan subsidi pada sejumlah komoditas. 

"Jadi ini negara kaya yang sangat pro rakyat, tapi kita harus jaga," ucapnya.

Sebelumnya, wacana kenaikan harga Pertalite sempat santer terdengar. Penyesuaian harga Pertalite akibat kebaikan harga minyak, pernah disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandajitan serta Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Kenaikan harga minyak dunia akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina mengakibatkan Uni Eropa mempertimbangkan untuk melakukan embargo minyak mentah Rusia, sehingga hal itu berdampak pula terhadap harga BBM di dalam negeri.

Baca Juga: Rusia Kini Jadi Pemasok Minyak Terbesar ke-4 untuk India, Kalahkan AS

Pada Maret 2022 realisasi Mean of Platts Singapore (MOPS) Pertalite rata-rata 128,19 dolar AS per barel atau naik 63 persen dari rata-rata tahun 2021 sebesar 78,48 dolar AS per barel.

Meski harga global telah melambung tinggi, namun pemerintah Indonesia masih dapat menjaga harga Pertalite senilai Rp7.650 per liter.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU