Di Depan Para Santri, Erick Thohir Sebut BUMN Cuan Rp90 Triliun karena Transformasi
Bumn | 12 Mei 2022, 11:03 WIBPANDEGLANG, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, keuntungan yang diraih seluruh BUMN dalam 2 tahun terakhir, mencapai Rp90 triliun. Kinerja itu berhasil dicapai setelah BUMN melakukan transformasi.
Sehingga yang tadinya keuntungan BUMN hanya Rp13 triliun, bisa meningkat berkali-kali lipat. Hal tersebut disampaikan Erick dalam acara halal bi halal bersama Santri di Pondok Pesantren Mathlal'ul Anwar Menes, Kabupaten Pandeglang, Rabu (11/5/2022).
"Keuntungan sebesar itu tentu dikembalikan lagi ke negara untuk mendukung program-program pemerintah," kata Erick dikutip dari Antara, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga: Menteri BUMN Turun Langsung Gelar Operasi Pasar Murah
Menurut Erick keuntungan besar yang diraih BUMN lantaran keuangan perusahaan yang sehat. Serta para pegawai BUMN yang bekerja dengan mengutamakan akhlak atau perilaku baik.
Ia menilai, kekayaan tanpa akhlak akan menimbulkan kerakusan. Begitu juga sebaliknya, kepintaran tanpa akhlak akan menimbulkan kesombongan.
Sebelumnya, sebagai pedoman transformasi BUMN, Kementerian BUMN membuat prinsip AKHLAK. Yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
"Dengan bekerja keras dan sehat, berakhlak maka terbukti BUMN dapat meraup keuntungan hingga mencapai Rp90 triliun," ujar Erick.
Baca Juga: Disebut Minati Bisnis Nikel Bahan Baterai Mobil Listrik, Elon Musk Kirim Tim ke Indonesia
Ia menambahkan, BUMN tidak semata mengejar keuntungan. BUMN juga punya tugas untuk membantu masyarakat. Di antaranya dengan menggelontorkan 1.300 masker oleh Kimia Farma, saat harga masker mahal dan langka saat awal pandemi Covid-19.
Dengan operasi pasar masker itu, harga masker pun menjadi murah sebesar Rp5.000 dan stoknya mudah didapat. Selain itu juga BUMN melakukan intervensi pasar dengan menggelar operasi pasar ( OP) minyak goreng. BUMN menyediakan minyak goreng murah seharga R14.000 kepada masyarakat di sejumlah wilayah.
"Hal itu sejalan dengan amanah orang tua kami bahwa ekonomi diibaratkan kopi yang memerlukan air panas dan gula harus diaduk-aduk biar merata," tutur Erick.
"Ekonomi adalah pemerataan dan tidak mungkin hanya menetes ke satu pihak maupun ke satu kelompok lain," katanya.
Baca Juga: Relawan Deklarasi Dukung Erick Thohir Jadi Presiden 2024
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, ID FOOD berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan.
"Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kemandirian pangan melalui Pondok Pesantren," tutur Frans.
Hal tersebut diwujudkan dengan gelaran pasar murah bersama Kementerian BUMN dan pondok pesantren di wilayah Banten. Sebanyak 2.000 paket sembako (beras, minyak goreng, dan gula), didistribusikan melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo untuk memenuhi kebutuhan komunitas santri di Pondok Pesantren.
“Kami senang ada kegiatan pasar murah dari BUMN di pondok pesantren karena kebutuhan pangan pokok juga diperlukan para santri maupun keluarga,” kata Ida, pengurus Ponpes Mathla’ul Anwar.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara