> >

Harga Minyak Goreng Mulai Turun tapi Tidak Merata, Warga: Permainan Pihak Penjual

Ekonomi dan bisnis | 26 April 2022, 12:01 WIB
Harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium kini mulai turun di beberapa wilayah. (Sumber: Kompas TV/DINA KARINA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium, kini sudah mulai turun harga. Hal itu terjadi setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan larangan ekspor bahan baku minyak goreng sawit dan minyak goreng sawit, pada Jumat (22/4/2022).

Di daerah Cikarang, Jawa Barat misalnya. Seorang warga bernama Siwi Utami, membeli minyak goreng merek Sovia kemasan 2 liter seharga Rp47.000. Harga tersebut sudah turun dari harga sebelumnya. 

"Turun, biasanya Rp49.000. Itu belinya di warung, kalau di minimarket malah masih Rp49.000," kata Siwi kepada Kompas TV, Selasa (26/4/2022).

Meski harga minyak goreng sudah mulai turun, Siwi masih mengeluh tentang tukang sayur langganannya yang tidak lagi memberikan THR berupa minyak goreng. 

"Karena sering belanja banyak, suka dikasih THR minyak goreng kalau Lebaran, tapi tahun ini enggak ada karena mahal," ujarnya. 

Baca Juga: Jokowi Sebut Larangan Ekspor CPO dan Minyak Goreng Belum Ada Batas Waktunya

Kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia, memang kerap memberi bingkisan bahan pangan kepada keluarga, kerabat, pelanggan, atau orang-orang tertentu jelang Hari Raya Idul Fitri. Isi parsel sederhana itu biasanya terdiri dari minyak goreng, mi instan, teh, gula, kopi, sirup, dan biskuit. 

Seperti yang dilakukan Eva Mirna, seorang warga Condet, Jakarta Timur. Bersama orang tua teman-teman sekelas anaknya, Eva mengumpulkan uang untuk memberi THR sembako kepada sejumlah guru dan penjaga sekolah. Meski minyak goreng lagi mahal, mereka sepakat akan tetap memasukannya ke dalam parsel. 

Eva pun rela menempuh perjalanan belasan kilometer untuk belanja di supermarket di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Supermarket tersebut memang dikenal menjual barang-barang dengan harga lebih murah dibanding lainnya.

Benar saja, ia mendapat harga minyak goreng yang lebih murah dari minimarket dekat rumahnya. 

Baca Juga: Ekonom Prediksi 'Gertak Sambal' Larangan Ekspor CPO Dibatalkan Sebelum 28 April 2022

"Kemarin di NAGA Ciracas saya beli Filma refill 2 liter Rp47.500. Di sana ada juga Sania refill Rp46.500 2 liter, Bimoli botol Rp49.500 2 liter," ujarnya kepada Kompas TV

"Kalau di Alfamart itu 2 liter kisaran harga Rp51.000-Rp54.000," katanya. 

Namun, penurunan harga minyak goreng tidak terjadi di semua wilayah. Untuk Jakarta dan sekitarnya saja, harganya masih berbeda-beda serta ada yang belum turun harga. Baik itu di warung, pasar tradisional, maupun di ritel modern. 

Menurut seorang warga yang biasa dipanggil Mama Azzam, harga minyak goreng sekarang tergantung kebijakan dari pihak penjualnya.

"Waduh kabar dari mana?" ucapnya saat dikonfirmasi Kompas TV soal turunnya harga minyak goreng. 

Baca Juga: Harga BBM Shell Turun, Cek Perbandingannya dengan Harga BBM Pertamina

"Tapi paling dipermainkan lagi sama minimarket nya," ujar ibu rumah tangga yang tinggal di daerah Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu. 

Harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium kini memang sudah diserahkan pemerintah ke mekanisme pasar. Jadi jika harga CPO turun, belum tentu harga minyak goreng ikut turun. Tergantung hitung-hitungan bisnis tiap penjual, yang mungkin saja tetap ingin mengambil keuntungan besar meski harga pasaran sedang turun. 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU