> >

Ganjar Setuju Kebijakan Terbaru Jokowi soal Minyak Goreng: Seribu Persen Benar, Harus Didukung

Ekonomi dan bisnis | 25 April 2022, 03:05 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendukung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.  (Sumber: Kompas TV/Prahayuda Febrianto)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendukung penuh keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya. 

Menurutnya, langkah Jokowi ini sangat tegas dan sudah tepat.

Hal itu mengingat kebijakan sebelumnya yakni penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) serta DMO (Domestic Market Obligation) belum dapat menyelesaikan masalah minyak goreng domestik.

"Sudah dikawal dengan instrumen pemerintah juga masih nggak beres, saya kira ini (larangan ekspor minyak goreng) sebuah tindakan yang dilakukan oleh presiden dengan sangat tegas," kata Ganjar dikutip dari Antara, Minggu (24/4). 

Dia juga berpendapat kebijakan larangan ekspor ini memang harus diambil dan didukung penuh.

Pasalnya, polemik soal minyak goreng ini sudah berjalan empat bulan.

Orang nomor satu di Jateng ini kemudian meminta kementerian dan badan usaha milik negara atau BUMN terkait segera mengambil langkah merespons keputusan presiden tersebut. 

"Karena semua sudah berjalan dan empat bulan lebih tidak bisa ya tindakan Presiden menurut saya benar ini. Seribu persen benar dan harus kita dukung, biar kemudian orang mengerti apa yang harus diperhatikan dalam kepentingan nasional," tegasnya. 

Lebih lanjut, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menekankan, permasalahan minyak goreng ini harus segera diakhiri dengan kerja sama semua pihak.

Termasuk para pengusaha harus diajak duduk bersama untuk merumuskan langkah yang efektif.

Baca Juga: Kebijakan Presiden Larang Ekspor Minyak Disebut Tak Akan Turunkan Harga Minyak Goreng

"Sekali lagi, kepentingan nasional kita mesti dukung tindakan ini. Presiden menyampaikan sampai waktu yang belum ditentukan, artinya kalau cepat-cepat semuanya memperbaiki situasi ini mungkin itu tidak perlu lama, tapi kalau tidak diperbaiki ya pasti kebijakan ini akan berdampak pada yang lain," jelasnya. 

Lebih lanjut, Ganjar berpendapat larangan ekspor minyak goreng itu memiliki pengaruh bagus, khususnya di Jawa Tengah dan daerah lain se-Indonesia.

Dirinya menduga, setelah adanya kebijakan itu maka minyak goreng akan banyak masuk.

Adapun diberitakan Kompas TV sebelumnya, Presiden Jokowi memutuskan melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis, 28 April 2022.

Keterangan itu disampaikan Jokowi seusai memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri, Jumat (22/4).

“Dalam rapat tersebut telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis 28 April 2022 sampai batas waktu yang akan ditentukan,” kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan akan memantau ketersediaan minyak goreng di Tanah Air.

“Saya akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melimpah dengan harga terjangkau,” ungkap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Larang Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng dan Minyak Goreng Mulai 28 April 2022

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Fadhilah

Sumber : Antara


TERBARU