> >

Penyakit LSD pada Ternak Telah Mewabah, Bisa Sebabkan Sejumlah Kerugian Ekonomi

Ekonomi dan bisnis | 21 April 2022, 12:57 WIB
Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan ternak. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Kerja sama dibutuhkan untuk mempercepat proses vaksinasi supaya LSD tidak menyebar ke wilayah lain, terutama Pulau Jawa, yang merupakan sentra populasi ternak sapi dan kerbau.

"Sehingga pemerintah dapat meminimalkan eskalasi kerugian peternak rakyat dan masyarakat konsumen yang lebih luas," tuturnya.

LSD merupakan penyakit infeksius hewan ternak sapi dan kerbau yang  disebabkan oleh virus Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang masuk dalam genus Capripoxvirus.

Sejak awal 2022 kasus LSD muncul di beberapa kabupaten/kota Provinsi Riau dan hingga saat ini sudah merebak di wilayah lainnya di Pulau Sumatera.

Data kasus LSD

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), saat ini terjadi 527 kasus LSD di Riau, 564 kasus di Aceh, 73 kasus di Sumatera Utara, 13 kasus di Jambi, dan 4 kasus di Sumatera Barat dengan total 1.181 ekor.

Kementan mencatat satu kasus kematian sapi dilaporkan karena terkena penyakit LSD di Indragiri Hulu.

Penyebaran virus LSD ke hewan ternak lainnya sangat cepat sehingga membahayakan dan berpotensi terjadi wabah di tempat lain. Bahkan vektor penular LSD bisa menjelajah hingga 28 kilometer.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU