Ini Strategi Sri Mulyani Agar RI Tak Gagal Bayar Utang Seperti Sri Lanka
Kebijakan | 14 April 2022, 11:18 WIB"Untuk menjaga dari kesehatan APBN, rasio utang (Indonesia) termasuk relatif rendah di ukur dari negara ASEAN, G20, dan seluruh dunia," ujar Sri Mulyani.
Prinsip kehati-hatian dalam penarikan utang juga akan terus dilanjutkan sepanjang tahun ini. Apalagi dengan adanya krisis Rusia-Ukraina dan normalisasi kebijakan Bank Sentral AS, yang akan menjadi tekanan eksternal bagi perekonomian Indonesia.
"Ini tetap kita jaga secara sangat hati-hati dan secara prudent. Kami lihat tekanan seluruh dunia ke negara-negara akan meningkat, seperti salah satu negara yaitu Sri Lanka, kami akan liat sisi bagaimana menjaga (porsi utang)," tuturnya.
Baca Juga: Ada Konflik Rusia-Ukraina,Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan RI Tetap Normal
Perekonomian Sri Lanka kini tengah porak poranda. Merek kehabisan devisa sehingga tidak bisa membayar utang dan tidak bisa mengimpor barang kebutuhan masyarakat.
Sri Lanka pun mengumumkan akan gagal bayar utang luar negeri sebear 51 miliar dollar AS atau sekitar Rp732 triliun (asumsi kurs Rp 14.371). Krisis ekonomi Sri Lanka adalah yang terburuk dalam 70 tahun terakhir negara itu. Perekonomian mereka tertekan Pandemi Covid-19 dan krisis Rusia-Ukraina.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :