> >

Shopee Hengkang Dari India dan Prancis, Ada Apa Nih?

Ekonomi dan bisnis | 31 Maret 2022, 10:43 WIB
Logo Shopee yang terpampang di luar gedung Kantor Pusat Regional Shopee di Singapura, Kamis (17/10/2019). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Shopee menutup layanan operasionalnya di India, padahal baru beroperasi selama 6 bulan, yaitu tepatnya pada Oktober 2021. Pihak Shopee menyatakan penutupan itu dilakukan dengan pertimbangan  ketidakpastian yang melanda pasar global.

Shopee menutup layanannya di India dan memproses seluruh pesanan yang masuk sebelum Selasa (29/3/2022) dini hari waktu setempat. Lalu selama beberapa pekan ke depan, mereka masih membuka layanan purna jual (after sales) dan keluhan pelanggan.

Mengutip dari Kompas.com, Kamis (31/3/2022), kehadiran Shopee di India memang mendapat tentangan dari sejumlah pihak sejak awal. Diantaranya dari salah satu perkumpulan pedagang di India, yang mengajukan protes kepada Perdana Menteri India Narendra Modi.

Baca Juga: Induk Perusahaan Shopee Siap Mencetak 1.000 Talenta Teknologi Lokal Berkelas Global!

Mereka menyebut Shopee akan mengancam para pedagang lokal dan ekosistem pasar atau e-commerce yang sudah berjalan di sana, seperti Meesho atau Flipkart.

Mundurnya Shopee dari India sendiri terjadi sekitar satu bulan setelah produk buatan perusahaan Sea Group Limited lainnya, yaitu Free Fire dari Garena, diblokir di India pada Februari lalu.

Sebelumya, Shopee juga sudah hengkang dari Perancis, yakni sejak 6 Maret 2022. Manajemen berjanji akan menyelesaikan seluruh pesanan yang masuk ke Shopee Perancis hingga tanggal 6 Maret.

Namun setelahnya, operasional berikut layanan purna-jual Shopee Perancis akan dihentikan seluruhnya. Pihak perusahaan juga belum memberikan komentar terkait keluarnya Shopee dari Perancis.

Baca Juga: KPPU: Merger Gojek-Tokopedia Tidak Melanggar Persaingan Usaha

Shopee masuk ke India dan Perancis dalam waktu hampir bersamaan, yaitu Oktober 2021. Kini mereka juga keluar dari negara itu dalam waktu berdekatan, di bukan Maret 2022.

Kesuksesan Shopee di Pasar Asia Tenggara membuat perusahaan itu melebarkan sayapnya ke pasar Asia Selatan (India) hingga Eropa (Perancis, Polandia, Spanyol). Tapi sayangnya, Shopee gagal di Perancis dan India.

Langkah perusahaan menutup layanan di India dan Perancis membuat investor dari Sea Group khawatir.

Pasalnya, setelah game Free Fire dilarang di India, Sea Group dilaporkan kehilangan kapitalisasi pasar hingga lebih dari 16 miliar dollar AS (sekitar Rp226,8 triliun). Seh8nhha kapitalisasi pasar Sea Group saat ini adalah sebesar 71 miliar dollar AS (setara Rp1.006,8 triliun).

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU