PLN Bayar Utang Rp52 T, Sisa Utangnya Masih Ratusan Triliun
Bumn | 28 Maret 2022, 17:13 WIBKarena keuangan perusahaan semakin baik, PLN akhirnya menunda untuk kembali berutang lewat penerbitan surat utang atau global bond. Menurut Darmawan, likuiditas perusahaan masih cukup sampai 12 bulan ke depan.
"Kami juga melakukan kendali terhadap likuiditas kas kami yang tadinya kami tidak mempunyai visibility dalam jangka waktu pendek, kami punya visibility untuk 6-12 bulan sehingga di tahun lalu bahkan kita untuk roadshow global bond bisa kita tunda," ungkap Darmawan.
Di sisi lain, jumlah utang yang dibayar PLN itu terbilang kecil dibanding total utangnya yang mencapai Rp430 triliun. Awal tahun lalu, ia melaporkan kepada DPR jika utang PLN sudah berkurang dari Rp450 triliun menjadi Rp430 triliun.
Darmawan menyebut upaya yang dilakukan Dirut PLN sebelumnya, Zulkifli Zaini, yang mempunyai mengurangi utang PLN sebesar Rp20 triliun dalam waktu 2 tahun, atau sejak 2020.
Baca Juga: Pengusaha dan Pemilik Tongkang Hindari PLN Batubara Karena Lama Membayar
"Selama dua tahun, Pak Zulkifli Zaini sebagai mantan Dirut Bank Mandiri memang mendapatkan tugas khusus untuk mengoreksi kondisi keuangan PLN yang waktu itu utangnya mencapai hampir Rp 450 triliun. Pak Zulkifli melakukan itu dan berhasil," terang Darmawan kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Ia menargetkan bisa mengurangi jumlah utang PLN sebesar 1,5 miliar dollar AS pada tahun ini atau sekitar Rp22 triliun. Begitu juga untuk tahun 2023.
Utang PLN memang sangat besar dibandingkan BUMN lainnya. Namun menurut Darmawan, ruang fiskal PLN masih terkendali. Pasalnya PLN punya aset senilai Rp1.700 triliun dengan pendapatan operasional sekitar Rp300 triliun per tahun.
"Jadi kalau utangnya Rp420 triliun, ruang fiskal PLN masih dalam kendali lah," sebutnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :