Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Sebut Konflik Rusia-Ukraina Pengaruhi Kenaikan Harga Komoditas
Ekonomi dan bisnis | 17 Maret 2022, 18:21 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tidak menampik konflik Rusia-Ukraina berpengaruh terhadap kenaikan harga komoditas di Indonesia. Menurut Airlangga, salah satunya terjadi pada komoditas minyak nabati karena rapeseed merupakan produksi dari Ukraina.
“Demikian halnya gandum, di mana Ukraina menjadi pemasok 40 persen kebutuhan dunia dan Indonesia selama ini juga bergantung pada impor gandum dari Ukraina,” ujarnya saat menyampaikan pidato kunci dalam seminar bertajuk "Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia" yang diselenggarakan di Balai Senat UGM, Kamis (17/3/2022).
Ia mengungkapkan, pengaruh yang signifikan memang terlihat pada kenaikan harga minyak hingga batu bara. Selain itu, perubahan harga juga akan terjadi pada komoditas kedelai.
“Inilah yang akan mendorong terjadinya inflasi, karena harga internasional dan harga domestik yang sangat berbeda,” ucapnya.
Baca Juga: Menko Perekonomian Airlangga Dorong Mahasiswa Jadi Pengusaha Muda
Pada kesempatan yang sama, Airlangga Hartarto juga memaparkan tiga agenda utama Presidensi G20 yang telah ditetapkan pemerintah. Agenda tersebut meliputi reformasi arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, serta transisi energi.
Ia menilai kepemimpinan Indonesia di G20, imbuhnya, menjadi sangat penting terutama ketika dunia saat ini berada pada periode pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi.
“Bagi Indonesia, kunci pemulihan ekonomi pasca pandemi mencakup aspek lapangan kerja, produktivitas, serta ekonomi berkelanjutan,” tuturnya.
Baca Juga: Program Bantuan Bagi Nelayan Dilanjutkan, Airlangga: untuk Kurangi Kemiskinan Ekstrem
Dalam aspek lapangan kerja, Airlangga Hartarto menuturkan, Indonesia perlu memaksimalkan terbukanya sumber lapangan kerja dalam sektor-sektor potensial.
Selain itu, Indonesia perlu menciptakan ekosistem untuk bumi yang lebih layak huni, mendorong lapangan kerja yang berkelanjutan, serta transisi energi yang adil dan terjangkau.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV