Minyak Goreng Sempat Murah tapi Langka, Kini Stok Banyak tapi Mahal, Kok Bisa?
Ekonomi dan bisnis | 17 Maret 2022, 10:42 WIBDalam Surat Edaran No 9/2022 tentang Relaksasi Penerapan Harga Minyak Goreng Sawit Minyak Goreng Kemasan Sederhana dan Kemasan Premium, Mendag menginstruksikan Kepala Dinas Tingkat Provinsi yang membidangi perdagangan agar memberikan relaksasi terhadap HET minyak goreng sawit kemasan sederhana dan premium.
Sambil menunggu pengundangan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pencabutan Peraturan Menteri Perdagangan No 6/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
Baca Juga: Enam Ton Minyak Goreng Curah Diserbu Ratusan Pedagang di Ponorogo
Alhasil, harga minyak goreng di ritel modern kini tembus Rp24.000 per liter dan Rp48.000 per 2 liter.
Pemerintah juga mensubsidi harga minyak goreng curah, sehingga kini harganya menjadi Rp14.000 per kg.
"Pemberian relaksasi terhadap ketentuan HET minyak goreng sawit mulai berlaku pada 16 Maret 2022 pukul 00.00 waktu setempat," demikian bunyi Surat Edaran yang ditandatangani Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan atas nama Menteri Perdagangan, dikutip Kamis (16/3/2022).
Apa yang dilakukan pemerintah saat ini sesuai dengan masukan dari Ombudsman RI.
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyebut, dengan melepaskan harga minyak goreng kemasan dan premium ke pasar, persoalan kelangkaan saat ini bisa teratasi segera, bahkan dalam waktu satu minggu.
Baca Juga: Minyak Goreng Penting Trending di Twitter, Warganet Luapkan Kekecewaan
Apalagi Mendag Lutfi sebelumnya sudah mengeluarkan banyak kebijakan namun tidak ada yang berhasil mengatasi kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng.
"Tentunya begitu dilepas semua ke mekanisme pasar, nggak ada ruang untuk spekulasi. Saya yakin nggak lama, bahkan mungkin dalam waktu seminggu bisa langsung digelontorkan. Siapa yang paling siap dia yang dapat keuntungan, pengusaha akan ramai-ramai masuk," tutur Yeka saat menggelar dalam jumpa pers, Selasa (14/3/2022).
Penulis : Dina Karina Editor : Fadhilah
Sumber :