> >

Pertalite Paling Banyak Dipakai Masyarakat, Kementerian ESDM: Harganya Kita Jaga

Ekonomi dan bisnis | 14 Maret 2022, 08:59 WIB
Ilustrasi masyarakat membeli Pertalite di SPBU. (Sumber: Antara )

Sedangkan untuk bulan Maret 2022 angka sementara rata-rata sampai dengan tanggal 10 Maret 2022 sebesar US$ 119,86/barel.

Sebelumnya, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, langkah pemerintah yang menahan harga BBM Pertalite sudah tepat. Lantaran rakyat sudah dibebani dengan kebaikan harga bahan pangan saat ini.

Di sisi lain, Bhima mengingatkan agar pemerintah menambah dana kompensasi ke Pertamina, yang menjual Pertalite lebih murah dari yang seharusnya.

Baca Juga: BRI Bagi-bagi Bonus Direksi-Komisaris Hampir Rp500 Miliar, Ini Rincian Bank Lainnya

“Untuk mengendalikan inflasi, ya dengan tidak menaikkan harga Pertalite ini. Hanya saja Pertamina sebagai badan usaha harus mendapatkan dana kompensasi tambahan dari pemerintah karena Pertalite bukan BBM penugasan,” kata Bhima kepada Kompas TV, Minggu (13/3/2022).

Lantas dari mana sumber dana pemerintah untuk dana kompensasi Pertamina atau subsidi BBM? Menurutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa memanfaatkan keuntungan booming-nya harga komoditas.

Bhima sudah menghitung, saat harga minyak mentah mencapai di atas 127 dollar AS per barel, ada tambahan pendapatan negara dalam bentuk pajak dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp192 triliun.

"Pendapatan (negara) kan langsung naik, jadi APBN punya ruang untuk menahan kenaikan harga Pertalite. Bahkan Pertamax juga bisa ditahan kenaikan harganya, meski harga minyak mentah sedang liar,” ujar Bhima.

Baca Juga: Ini Cara Mengurus Sertifikat Halal yang Baru di BPJH

Nah, jika pemerintah sudah kesulitan mencari dana tambahan untuk menambal selisih harga keekonomian dan harga jual BBM, Bhima menyampaikan ada cara lain yang bisa digunakan.

Yaitu dengan melakukan dengan realokasi dari dana infrastruktur.

“Antara pembangunan IKN (ibu kota negara) dan jaga stabilitas harga di masyarakat pastinya lebih prioritas jaga stabilitas harga kan,” ucapnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU