> >

Asosiasi Pedagang Daging Indonesia Batal Mogok Berjualan 5 Hari

Ekonomi dan bisnis | 1 Maret 2022, 06:27 WIB
Salah satu lapak pedagang daging sapi di pasar tradisional Wismajaya Bekasi Timur. Asosiasi Pedagang Daging Indonesia menyatakan batal mogok berjualan selama 5 hari, setelah berdialog dengan Kepala Badan Pangan Nasional (1/3/2022). (Sumber: Kompas TV / Christopher Novezius)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) menyatakan, pedagang daging sapi yang menjadi anggotanya batal mogok berjualan. Tadinya, mereka akan mogok mulai Senin (28/2/2022) kemarin hingga 5 hari ke depan.

Hal itu dilakukan setelah Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, mengunjungi para pedagang sapi di Pasar Klender, Jakarta Timur, kemarin.

Ketua APDI Wahyu mengatakan, para pedagang merasa dihargai karena dikunjungi secara langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional.

"Kami merasa dihargai jika direspon dengan cepat oleh pemerintah dan bertemu langsung ke pedagang daging di pasar. Kalau begini kami percaya pemerintah memiliki solusi untuk kami," kata Wahyu dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (1/3/2022).

Baca Juga: Mesin ATM di Seluruh Bali Tutup Sementara selama 2-4 Maret 2022

Dalam ke Pasar Klender, Arief Prasetyo Adi meminta para pedagang untuk tidak mogok berjualan. Setelah mendengar aspirasi pedagang, ia menyatakan persoalan harga daging sapi sedang dibahas pemerintah.

"Setop dulu niat liburnya ya agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan daging dengan mudah," ujar Arief.

"Pemerintah telah mengupayakan percepatan untuk mengatasi (masalah) komoditas daging," ujarnya.

Pihak yang terlibat dalam pembahasan daging sapi adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Bulog dan Holding Pangan ID FOOD. Nantinya Bulog dan ID FOOD akan ditugaskan untuk menyalurkan daging sapi murah kepada masyarakat.

Baca Juga: Harga Daging Sapi Tembus Rp 140.000 Per Kilogram, Pedagang Rencanakan Mogok Jualan 5 Hari

Sebelumnya, Kementerian Pertanian menegaskan, seharusnya saat ini tidak ada kenaikan harga daging sapi. Pasalnya, berdasarkan data Kementan stok daging sapi masih mencukupi.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah menjelaskan, dari hasil pendataan dan verifikasi secara faktual, data ketersediaan daging sapi ataupun kerbau bulan Februari hingga Mei 2022 sebanyak 240.948,5 ton.

Sedangkan kebutuhan di periode tersebut sebanyak 238.211,8 ton. Sehingga masih ada surplus sebanyak 2.736,7 ton.

"Melihat data stok daging yang ada, mestinya saat ini tidak ada kenaikan harga daging sapi, jika hal itu terjadi kami mohon Satgas Pangan dapat menelusuri lebih jauh para pelaku yang bermain di dalamnya," ucap Nasrullah dalam keterangan resminya, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga: Kementan Sebut Pasokan Daging Sapi Aman, Tapi di Pasar Harganya Capai Rp140.000 per Kg

Ia merinci, komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri dari produksi sapi dan kerbau lokal sebanyak 564.360 ekor atau setara daging 101.596,0 ton.

Kemudian sapi bakalan impor siap potong sebanyak 174.264 ekor atau setara daging 33.404,7 ton. Lalu daging sapi dan kerbau beku impor sebanyak 105.947,8 ton.

“Ini artinya secara ketersediaan daging sapi atau kerbau hingga bulan Mei tercukupi. Jadi ketersediaan daging sapi atau kerbau untuk bulan Ramadhan dan Idul Fitri aman," tuturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU