> >

DPR Gelar Rapat Gabungan Bahas Minyak Goreng, Ketidakhadiran Mendag Lutfi Dinilai Mengecewakan

Ekonomi dan bisnis | 18 Februari 2022, 07:13 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (keempat kanan) berbincang dengan pedagang saat sidak di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (17/2/2022). Sidak tersebut guna meninjau ketersediaan pasokan dan harga kebutuhan pokok di pasaran. (Sumber: Antara )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel menyayangkan sikap Menteri Perdagangan M Lutfi, yang tidak menghadiri rapat gabungan bersama DPR RI, Kamis (17/2/2022).

Rapat itu sedianya akan membahas kenaikan harga bahan-bahan pokok dan kelangkaan pasokan minyak goreng dan gula. Padahal, rekan-rekan sesama menteri lainnya sudah hadir bersama pimpinan DPR.

Mereka yang hadir adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Sedangkan dari pihak DPR ada Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Ketua Komisi IV Sudin, Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung, dan Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto.

Baca Juga: Sengkarut Minyak Goreng: Antara Janji Menteri dan Kekhawatir Minyak Goreng Palsu

“Rapat kita undur karena Menteri Perdagangan tidak hadir padahal menteri-menteri yang lain sudah hadir semua dan mereka juga ada acara dan membatalkannya hanya untuk hadir di rapat yang sangat penting ini karena menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia," kata Gobel dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (18/2/2022).

"Tentu sikap menteri perdagangan ini mengecewakan dan kami sesalkan,” tambahnya.

Gobel menyampaikan, belakangan harga bahan pokok yang menjadi hajat hidup rakyat banyak terus naik. Selain minyak goreng dan gula, ada juga telur ayam, daging ayam, bawang putih, dan lain-lain. Hal itu terjadi sejak 2021 dan berlanjut hingga kini.

Belum lagi naiknya harga kedelai impor yang membuat harga tahu tempe naik dan para pedagang mengancam mogok berjualan.

Baca Juga: Warga Bawa KTP untuk Dapat Minyak Goreng Murah

"Dari harga Rp 8.500 per kg sekarang sudah lebih dari Rp 11 ribu. Ini ada apa? Masa tidak ada solusi,” ujar Gobel.

Rapat juga untuk mencari solusi tentang kelangkaan dan ketersediaan pangan. Serta masalah pupuk untuk pertanian, strategi pertanian, dan industri pangan.

“Apalagi sebentar lagi masuk Ramadhan dan lebaran. Soal pangan ini juga bisa berdampak pada inflasi, ketenagakerjaan, dan kemiskinan. Selain tentu masalah perut semua orang,” lanjutnya.

Setelah membuka rapat, ia membacakan surat dari menteri perdagangan tentang alasan ketidakhadirannya, yaitu ada acara lain yang tidak bisa dibatalkan namun tidak disebutkan acara apa. Anggota DPR Komisi IV Dedi Mulyadi pun mengusulkan agar rapat ditunda.

Baca Juga: Polisi Buru Penjual Minyak Goreng Palsu

“Kami usul agar rapat ditunda karena tak ada Menteri Perdagangan. Padahal di situ intinya,” ucap Dedi.

Sementara itu, Menteri Perdagangan M Lutfi sejak Kamis pagi terlihat melakukan sidak ke pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan. Saat memberikan keterangan kepada para wartawan, ia kembali menebar janji soal minyak goreng.

Ia mengatakan dalam kelangkaan minyak goreng akan kembali normal atau teratasi paling lambat akhir Februari 2022.

“Saya pastikan sepekan ke depan akan kembali normal dan paling lambat akhir Februari ini, semuanya normal kembali,” ucap Lutfi.

Baca Juga: Mendag Memastikan Soal Minyak Goreng Langka Sepekan ke Depan Kembali Normal

“Kita membutuhkan 280 juta liter (Februari ini) dan sampai Selasa kemarin itu sudah dipenuhi sepertiganya, ada 63 juta liter sudah distribusi dan ini sudah berangsur membaik,” lanjutnya.

Ia mengklaim, masalah produksi dan distribusi yang mengakibatkan kelangkaan minyak goreng di pasaran, sudah terselesaikan.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU