Startup Trawlbens Tawarkan Layanan Kargo Murah untuk Pelaku UMKM
Ekonomi dan bisnis | 3 Februari 2022, 14:01 WIB
KOMPAS.TV - Startup layanan logistik dan kargo, Trawlbens, menyasar Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) untuk pengiriman barang berbiaya rendah.
Hal tersebut dikatakan menjadi solusi UMKM yang sering kali dihadapkan dengan biaya pengiriman yang mahal.
Founder & CEO Trawlbens Beni Syarifudin mengatakan, masalah biaya pengiriman yang mahal membuat para pelaku UMKM kesulitan berkembang.
Pasalnya, pelaku UMKM tak bisa memasarkan produk mereka keluar kota lantaran kuantitas produk yang dikirimkan masih tergolong kecil.
"Kehadiran Trawlbens diharapkan bisa menjadi solusi bagi UMKM dan masyarakat yang ingin memasarkan produknya ke seluruh Indonesia biaya pengiriman murah sehingga produknya bisa dibeli oleh orang-orang di seluruh Indonesia," ujar Beni dalam keterangannya, Kamis (3/2/2022).
Baca Juga: Investasi Baru Singapura ke Indonesia Senilai USD9,2 Miliar di Sektor Energi Terbarukan dan Logistik
Lewat layanan TrawlPack, Beni menerangkan, Trawlbens menawarkan layanan pengiriman barang mulai dari 10 kilogram ke atas hingga 1 ton ke atas, namun tetap dengan biaya yang murah.
Trawlbens juga menerapkan sistem tier untuk perhitungan ongkos kirim. Semakin banyak barang yang dikirim, maka biayanya dikatakan semakin murah.
Menurut Beni, hal itu tentu dapat membantu bisnis UMKM yang perlu mengirimkan barang dalam dimensi besar seperti kerajinan rotan, sofa, dan sebagainya.
"Misalnya, seperti dari Bandung ke Manado. Kalau jasa pengiriman biasa bisa Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kilo. Di Trawlpack, bisa mulai di angka Rp12 ribu atau Rp13 ribu per kilo. Semakin banyak barangnya, bisa di angka Rp4.000 sampai Rp6.000 per kilo," jelasnya.
Guna memudahkan konsumen memesan jasa pengiriman barang, Trawlbens juga memanfaatkan teknologi dengan menghadirkan aplikasi.
"Pelanggan bisa kirim barang meski dari rumah. Cukup order dari aplikasi, barangnya dijemput dan diantar sampai ke tujuan. Pelanggan bisa cek di aplikasi kiriman barangnya sudah sampai di kota mana," jelas Beni.
Adapun saat ini Trawlbens yang berdiri sejak 2020 juga sudah melebarkan sayap bisnisnya ke wilayah Bandung, juga sudah membuka hub di wilayah Makassar dan Banjarmasin.
Baca Juga: Apa Itu Web 3.0, Teknologi Seperti Apa yang Digunakan?
Adapun tantangan biaya logistik pernah disinggung oleh Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kemenko Perekonomian, Iwan Faidi.
Menurutnya, biaya logistik yang mahal masih menjadi momok bagi UMKM domestik.
"Kendalanya faktor geografis Indonesia, biaya logistik sangat mahal," terangnya dalam acara Dialog Produktif Rabu Utama bertajuk Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) 2021.
Biaya logistik ini pun menjadi masalah utama yang tengah dihadapi mayoritas pelaku UMKM domestik.
"Sehingga banyak dari harga-harga mereka yang tidak bisa bersaing dibandingkan produk luar yang cukup murah," paparnya.
Penulis : Fadhilah
Sumber : Kompas TV