Turis Asing Dipersulit saat Karantina, Sandiaga: Bukan Miskomunikasi, Memang Terjadi di Kita
Ekonomi dan bisnis | 1 Februari 2022, 12:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan, peristiwa turis Ukraina yang mengaku dipersulit saat menjalani karantina di salah satu hotel di Jakarta, bukan karena miskomunikasi.
"Perlu saya garis bawahi adalah kita akan bertindak tegas, jadi bukan miskom. Ini berkali-kali saya ini, saya mendapatkan langsung berita dan ini juga dikonfirmasi oleh banyak sekali yang menyatakan hal yang sama. Jadi apa yang dialami ini, kita jangan sederhanakan sebagai sebuah miskomunikasi, tapi memang terjadi di dalam penanganan pandemi kita," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (1/2/2022).
Sandi menegaskan, akan menindak pihak yang mencari keuntungan dalam kasus tersebut. Ia mengaku diminta oleh Presiden Jokowi untuk menjaga reputasi Indonesia yang dinilai mampu menangani pandemi dan memulihkan ekonomi.
Baca Juga: Sandiaga Murka Wisatawan Ukraina Diduga Kena Tipu Hasil PCR
"Barusan di rapat terbatas (ratas), Presiden sangat tegas. Beliau mengingatkan kembali kita semua untuk menjaga reputasi Indonesia sebagai negara yang menerapkan pengendalian pandemi," ujar Sandiaga.
"Salah satu yang terbaik di dunia untuk meningkatkan kerjasama sosialisasi dan edukasi dan jangan sampai ada permainan jangan sampai ada yang mencoreng niat baik kita dalam pengendalian pandemi, sampai juga ada kebocoran dari karantina ini," lanjutnya.
Sebelumnya lewat Instagram pribadinya, Sandiaga mengungkap pengakuan turis asal Ukraina yang merasa dipersulit oleh pihak hotel tempatnya karantina di Jakarta. Turis tersebut bersama putrinya berencana berlibur di Bali.
Namun saat hari terakhir karantina, hasil tes PCR dinyatakan positif, padahal mereka mengaku tak mengalami gejala. Wisatawan itu lalu meminta tolong kepada Sandiaga lewat Twitter untuk dilakukan tes PCR ulang.
Baca Juga: Buntut Kasus Dugaan Permainan Karantina Turis Asal Ukraina, Begini Tanggapan Satgas Covid-19
Wisatawan ini meyakini hasil tes itu salah, tetapi petugas tak mengizinkan mereka melakukan tes dari pihak lain selain yang disediakan petugas karantina. Sandiaga Uno mengakui bahwa bukan kali ini saja ada pihak yang melaporkan hal terkait penyalahgunaan karantina.
Pada akhirnya, ia memutuskan untuk menurunkan tim dan memberikan solusi bagi wisatawan Ukraina tersebut, dan memberikan kesempatan untuk melakukan tes PCR ulang.
Setelah dilakukan tes PCR ulang, ternyata hasil dari tes wisatawan Ukraina itu dinyatakan negatif dan telah diberikan izin keluar, serta mengakhiri masa karantina.
Pihak Kemenparekraf lalu membuat siaran pers pada Minggu (30/1/2022), dan menyebut insiden itu hanya miskomunikasi.
Baca Juga: Alasan Pemerintah Perpendek Masa Karantina Perjalanan Luar Negeri Jadi 5 Hari
"Berdasarkan temuan di lapangan, ini lebih kepada miskomunikasi antara penyedia dan pelaku perjalanan. Dari Tim Kemenparekraf melakukan komunikasi, advokasi, dan menghubungkan dengan pihak-pihak terkait sehingga adanya kejelasan mengenai prosedur karantina," demikian bunyi keterangan pers Kemenparekraf.
Kejadian yang dialami turis Ukraina di atas bukanlah masalah pertama yang terjadi di Indonesia. Banyak turis asing yang membuat pengakuan di media sosial mereka, karena merasa ditipu dengan ditawarkan hotel karantina yang mahal namun pelayanan dan fasilitasnya buruk.
Presiden Joko Widodo pun menanggapi langsung aduan-aduan itu dan meminta para bawahannya untuk memperbaiki pelayanan.
Arahan Presiden Jokowi itu disampaikan saat Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Senin (31/1).
Baca Juga: Bongkar Dugaan Jebakan Karantina Turis Ukraina, Sandiaga: Saya Beberapa Kali Dapat Laporan Serupa
Jokowi mengingatkan agar disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina yang benar dari luar negeri.
"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," kata Jokowi.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber :