> >

Pekerja Pertamina Mau Mogok, FSP BUMN: Fokus Jaga Stok BBM untuk Rakyat

Bumn | 22 Desember 2021, 14:15 WIB
Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu akan mogok kerja pada 29 Desember 2021-7 Januari 2022. Mereka protes pemotongan gaji dan meminta Dirut Pertamina diganti (22/12/2021). (Sumber: Dok. Pertamina )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sekjen Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Tri Sasono menyesalkan rencana Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) melakukan aksi mogok kerja, menuntut pencopotan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

"Sebagai sesama serikat pekerja, kami menyayangkan rencana aksi mogok tersebut, karena tidak sesuai dengan tujuan berorganisasi dari serikat pekerja," kata Tri Sasono seperti dikutip dari Antara pada Rabu (22/12/2021).

Menurut Tri, pergantian direksi di suatu BUMN bukan ranah FSPPB, tapi hak pemegang saham dalam hal ini Kementerian BUMN. Sedangkan tujuan serikat pekerja adalah memperjuangkan hak-hak normatif, khususnya kesejahteraan pekerja.

Baca Juga: Jasa Marga: 24 Desember Puncak Arus Kendaraaan Keluar Jabodetabek

"Jangan melangkahi kewenangan Kementerian BUMN," ujar Tri.

Sebelumnya, FSPPB menyatakan akan menggelar aksi mogok kerja mulai 29 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022. FSPPB juga melayangkan surat kepada Menteri BUMN, terkait Permohonan Pencopotan Direktur Utama PT Pertamina (Nicke Widyawati).

Mereka beralasan Manajemen Pertamina melakukan pemotongan gaji saat karyawan sedang work from home. Sehingga karyawan tidak bisa berdialog dengan manajemen.

Tri Sasono menilai, ancaman aksi mogok kerja di Pertamina merupakan tindakan kontraproduktif. Apalagi kalau macetnya perundingan karena persoalan kesejahteraan. Tri menyebut, pekerja Pertamina selama ini merupakan pekerja yang paling bagus tingkat kesejahteraannya.

Baca Juga: Diganti Pertalite, yang Pakai Premium Cuma 7 Negara

"Kalau hanya karena masalah buntunya penyusunan PKB (Perjanjian Kerja Bersama) seharusnya diselesaikan dengan jalan dialog," ucap Tri.

"Kami meminta pekerja di Pertamina tidak melakukan pemogokan apalagi sudah mendekati masa liburan panjang, yang membutuhkan fokus untuk menyediakan stok BBM yang cukup bagi rakyat," tambahnya.

Baca Juga: Sebanyak 1,6 Juta ASN Tenaga Pelaksana akan Dipangkas, Ini Penjelasan Menpan RB Tjahjo Kumolo

Dikhawatirkan, lanjut Tri, rencana mogok kerja malah menimbulkan persepsi adanya muatan politik dengan agenda pergantian posisi Dirut Pertamina.

"Sebagai sesama serikat pekerja, sebaiknya FSPPB lebih berpikir ulang dalam melakukan cara-cara perjuangannya," pungkasnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU