> >

Pasar Saham Ikut Kena Dampak, IHSG Turun Akibat Temuan Kasus Omicron

Kompas bisnis | 16 Desember 2021, 21:16 WIB
Ilustrasi bursa saham (Sumber: Tribunnews/Irwan Rismawan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,47 persen atau 31,46 poin k pada akhir perdagangan Kamis (16/12/2021).

Saat dibuka IHSG, menguat ke 6.654,59, setelah pengumuman kasus konfirmasi Positif Covid-19 varian Omicron, IHSG turun ke 6.594,80.

Bersamaan pelemahan IHSG, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp532,56 miliar di pasar regular dan Rp735,15 miliar di semua pasar.

Kendati demikian, penurunan IHSG yang terjadi dengan masuknya varian Omicron lebih landai dibandingkan saat varian Delta masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Cegah Meluasnya Omicron di RI, Pemerintah Terapkan Situasi Tanggap Darurat

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai hal tersebut dikarenakan Indonesia sudah lebih siap dengan pengalaman kemarin dan juga belum ada tanda-tanda pembatasan kegiatan aktivitas masyarakat.

"Karena yang sebenarnya ditakutkan investor itu jika Omicron menyebar akan terjadi pembatasan aktivitas masyarakat karena itu akan menghambat pertumbuhan ekonomi kembali," ujar Hendrayana Kamis (16/12). Dikutip dari Kontan.co.id.

Hendrayana menambahkan, faktor lain yang memengaruhi landainya penurunan IHSG saat masuknya varian Omicron yakni penanganan kesehatan di Indonesia juga lebih baik. 

Kemudian tahun depan pemerintah juga sudah memulai vaksin untuk anak-anak.

Baca Juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Presiden Jokowi: Ini Memang Tak Terelakkan

Untuk IHSG, Hendrayana memprediksi, mengalami penurunan yang tidak akan lama. Seperti halnya saat varian Delta pertama kali masuk penurunan IHSG juga tidak terlalu lama.

Karenanya, dia masih optimistis IHSG masih bisa menguat. Hendrayana melihat penguatan IHSG akan didorong dari adanya window dressing sehingga ia memproyeksikan IHSG bisa kembali ke level 6.600.

"Bahkan, jika penyebarannya dapat dikontrol bisa mencapai 6.700," ujarnya.

Dengan kondisi saat ini, Infovesta Utama menilai saham-saham yang akan terdampak positif dari sektor telekomunikasi, khususnya tower dan juga sektor kesehatan. 

Baca Juga: Inggris Laporkan Kematian Pertama Akibat Omicron, WHO: Diduga Omicron Sudah Menyebar ke Negara Lain

Sementara, sektor yang mampu bertahan adalah dari sektor keuangan. Menurutnya, di tengah pandemi nilai transaksi di bank masih cukup baik.

Sedangkan sektor yang akan terpukul dari transportasi dan juga pariwisata. Hanya saja, Hendrayana masih menilai jatuhnya tidak akan terlalu dalam berangkat dari pengalaman yang sudah ada sehingga antisipasi sudah lebih siap.

Sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi kasus positif Covid-19 varian Omicron di Tanah Air. Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet.

Kasus pertama penularan varian Omicron ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan wisma Atlet yang melakukan tes rutin Covid-19 pada 8 Desember 2021. 

Baca Juga: Begini Kronologi Varian Omicron Pertama Kali Terdeteksi di Indonesia

Kemudian pada 10 Desember 2021 dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing dan pada 15 Desember 2021 diketahui salah satu di antaranya positif Covid-19 varian Omicron. 

Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian yang muncul pertama kali di Benua Afrika.

Menkes Budi Gunadi menyatakan ketiga petugas kebersihan tersebut positif tanpa gejala dan telah menjalani karantina di Wisma Atlet. 

Saat ini ketiganya juga telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah diketahui negatif Covid-19.
 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id


TERBARU