Penyaluran Insentif Kartu Prakerja Disetop Sementara, Cair Kembali setelah 5 Januari 2022
Ekonomi dan bisnis | 12 Desember 2021, 17:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja menghentikan sementara penyaluran insentif Kartu Prakerja tahun 2021.
Seperti dikutip dari akun Instagram resmi @prakerja.go.id, penghentian penyaluran dilakukan hingga 4 Januari 2022.
"Penyaaluran insentif akan dijeda mulai tanggal 11 Desember hingga 4 Januari 2021," demikian disampaikan PMO melalui unggahannya yang dikutip Minggu (12/12/2021).
Meski demikian, PMO menyatakan bahwa saat ini sebagian besar insentif di bulan Desember telah tersalurkan.
Sementara bagi perserta yang belum menerima, penyaluran akan kembali dilanjutkan setelah 5 Januari 2022.
"Bagi Sobat yang belum menerima insentif, jangan khawatir! Penyaluran insentif akan dilanjutkan kembali setelah 5 Januari 2022," jelas PMO.
Untuk melihat tanggal pastinya, peserta dapat mengeceknya di dashboard akun Prakerja masing-masing.
"Cek dashboard untuk melihat jadwalnya," ungkapnya.
"Bila ada pertanyaan terkait insentif, silakan hubungi Call Center Kartu Prakerja," lanjut PMO dalam keterangan unggahanya.
Baca Juga: Sindikat Kartu Prakerja Fiktif Raup Rp18 Miliar dari Uang Insentif, Pelaku Bobol Data Dukcapil
Diketahui sebelumnya, Program Kartu Prakerja masih akan dilanjutkan pada tahun 2022.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam Webinar bersama KataData yang bertajuk “Diseminasi Hasil Studi Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja”, Rabu (1/12/2021).
Febrio menyebut pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Program Kartu Prakerja sebesar Rp11 triliun atau 4,3 persen dari anggaran perlindungan sosial tahun 2022.
Program Kartu Prakerja ini merupakan inisiatif strategis dari pemerintah dan penanganan Covid-19 karena tidak hanya menjadi sarana transfer dana dari pemerintah ke masyarakat, akan tetapi juga menawarkan pengembangan keterampilan atau skill development yang dapat menjadi pondasi meraih kesempatan kerja yang lebih luas.
Menurut Febrio, seringkali para pekerja kesulitan mendapatkan pekerjaan dikarenakan kompetensi yang diperoleh dari lembaga pendidikan belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
"Untuk menjembatani hal ini, pemerintah berupaya memberikan keterampilan bagi angkatan kerja kita sehingga labor market (pasar tenaga kerja) akan menjadi lebih sehat dan lebih fleksibel,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Program Prakerja Berlanjut di 2022, Manajemen Investasi Besar-besaran untuk Contact Center
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV