Kenaikan Harga Minyak Goreng Penyebab Inflasi November 0,37 Persen
Ekonomi dan bisnis | 1 Desember 2021, 13:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, selama bukan November 2021 Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan, inflasi November disebabkan oleh naiknya harga sejumlah komoditas.
Komoditas yang menyumbang inflasi terbesar adalah minyak goreng, telur ayam ras, dan cabai merah.
“Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2021 secara umum mengalami kenaikan sehingga terjadi inflasi sebesar 0,37 persen,” kata Margo dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/12/2021).
Ia menjelaskan, dari 11 kelompok pengeluaran terdapat 3 kelompok pengeluaran yang paling memiliki andil terhadap inflasi pada November 2021.
Baca Juga: UMK Kota Bekasi Rp4,8 Juta, Jakarta Kalah
Kelompok pertama adalah kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yaitu terjadi inflasi sebesar 0,84 persen dengan andil terhadap inflasi keseluruhan sebesar 0,21 persen.
Dari kelompok tersebut, minyak goreng memberikan andil 0,08 persen, telur ayam ras dan cabai merah 0,06 persen serta daging ayam ras 0,02 persen.
Kelompok pengeluaran kedua adalah transportasi dengan inflasi pada November sebesar 0,51 persen dan andilnya terhadap inflasi keseluruhan sebesar 0,06 persen karena adanya kenaikan tarif angkutan.
Kelompok pengeluaran ketiga adalah perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 0,14 persen dan andilnya terhadap inflasi keseluruhan sebesar 0,03 persen.
Baca Juga: Siap-Siap! Tahun Depan, Tarif Listrik 13 Golongan Ini Naik
“Ini karena kenaikan sewa rumah dan kontrak rumah dengan andil masing-masing 0,01 persen,” ucap Margo.
Dengan terjadinya inflasi pada November, maka inflasi tahun kalender Januari sampai November sebesar 1,3 persen. Sedangkan jika dihitung dari November 2020 hingga November 2021, tercatat sebesar 1,75 persen.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber :