Jelang WSBK Mandalika, Okupansi Hotel di Lombok Naik 100 Persen
Ekonomi dan bisnis | 18 November 2021, 04:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Ni Ketut Wolini mengungkapkan tingkat hunian hotel di Pulau Lombok merangkak naik.
Wolini menyebut okupansi meningkat menjelang penyelenggaraan ajang Wolrd Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika,19-21 November 2021.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Lombok, lanjut dia, mengalami peningkatan dibanding dengan hari-hari biasanya.
"Rata-rata okupansi hotel kita karena ada WSBK ini meningkat," kata Wolini seperti yang diwartakan ANTARA, Rabu (17/11/2021)
Bahkan PHRI NTB mencatat, untuk di Lombok Tengah okupansi hotel sudah mencapai 100 persen.
"Khusus Lombok Tengah sebagai lokasi Sirkuit Mandalika peningkatannya luar biasa. Bahkan, kita kekurangan kamar karena memang hotel-hotel belum terlalu banyak tersedia," ujarnya.
Sementara okupansi hotel di Kota Mataram, kata Woluni, mencapai 95 persen, Lombok Barat 95 persen, dan Lombok Timur 40 persen.
"Justru yang masih rendah ini Lombok Utara cuma 5 persen, bahkan tiga Gili (Trawangan, Air, dan Meno) cuma satu digit," jelasnya.
Baca Juga: Penumpang Bandara Internasional Lombok Naik 21 Persen Jelang WSBK Mandalika
Keberadaan Sirkuit Mandalika, menurut dia, telah menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Lombok.
Terlebih sirkuit dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit itu menjadi lokasi berlangsungnya ajang WSBK dan MotoGP.
"Ini baru WSBK saja sudah begini, apalagi nanti kalau MotoGP, kita enggak tahu sudah kayak apa Lombok ini. Pasti tumpah ruah wisatawan yang datang," ucapnya.
Sebab itu, sebagai pelaku industri pariwisata, Wolini berharap tren seperti ini harus terus dipertahankan.
Tak hanya pelaku pariwisata, dia juga mengimbau masyarakat untuk dapat saling membantu , mendukung, menjaga, dan berkolaborasi dalam menyukseskan ajang WSBK tersebut.
"Kalaupun ada masih kekurangan sana sini ya harap dimaklumi. Jangan sedikit-sedikit dibesarkan. Namanya juga ada sesuatu yang baru pasti ada kekurangannya," ungkapnya.
"Enggak bisa langsung sempurna, makanya ada kekurangan itulah yang kemudian menjadi bahan evaluasi kita ke depan baik itu pelaku wisata, pemerintah dan masyarakat, sehingga saat MotoGP sudah tidak ada masalah," lanjut Wolini.
Baca Juga: Warga Diimbau Tak Nonton WSBK Mandalika dari Atas Pohon
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/ANTARA