> >

Anggota DPR Usul Dibentuk Pansus Untuk Atasi Masalah Garuda

Bumn | 9 November 2021, 12:35 WIB
Pesawat Garuda Indonesia (Sumber: Kompas.TV/Ant)

Tapi Fauzi memandang langkah itu kurang tepat, karena citra Garuda di masyarakat lebih baik. Yaitu sebagai maskapai dengan pelayanan premium.

"Terbukti Garuda sudah banyak meraih penghargaan dari banyak lembaga internasional. Itu perlu kerja keras dan waktu yang panjang untuk meraihnya," ujar Fauzi.

"Sementara histori Pelita Air, maskapai ini pernah gagal dalam layanan penumpang umum dan saat ini hanya mampu bertahan dalam penyediaan pesawat yg dicarter.  Masih mending Citilink, layanannya oke dan masih satu group dengan Garuda Indonesia," tambahnya.

Fauzi juga mengusulkan agar BPK segera mengaudit Garuda secara keseluruhan. Ia juga menyarankan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memecat semua direksi dan komisaris Garuda Indonesia. 

Baca Juga: Akui Tandatangan Kontrak Sewa Pesawat Garuda yang Kemahalan, Peter Gontha: karena Dipaksa

Lantaran krisis yang dialami Garuda disebabkan oleh moral hazard yang dilakukan manajemen garuda selama bertahun-tahun. Fauzi menyebut praktik penggelembungan jumlah pesawat secara total terdapat 142 unit pesawat, padahal kebutuhan riilnya hanya mencapai 41 unit.

Kemudian penggelembungan harga sewa pesawat dari 750.000 dollar AS menjadi 1,4 juta dollar AS per bulan.

“Karenanya saya mengusulkan segera diganti, karena kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini yang terlilit utang sudah mencapai Rp70 triliun dan diperkirakan bertambah Rp1 triliun setiap bulannya. Ini bukti mereka telah gagal dalam mengelola Garuda Indonesia,” tuturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU